Banyak Tenant yang Berminat, Pemerintah Aceh Tunggu Realisasi Industri di KIA Ladong
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh Mohd Tanwier. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh Mohd Tanwier mengatakan, sejauh ini sudah ada beberapa tenant (penyewa) yang mengajukan permohonan untuk bergabung dan beroperasi bersama di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar.
Dikabarkan, minat para pengusaha untuk mendirikan pabrik di KIA tersebut masih berproses , bahkan Pemerintah Aceh sedang menunggu realisasi pendirian industri di kawasan tersebut.
"Kalau yang berminat sudah banyak, cuman kita lagi menunggu realisasi dari mereka," kata Mohd Tanwier kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Rabu (8/12/2021).
Ia mengatakan, PT Alphine Green Energy merupakan perusahaan penghuni pertama di KIA Ladong. Sebagai tenant pertama, PT Alphine Green Energy memakai lahan sekitar 2 ha.
Sedangkan lahan yang disediakan dalam KIA Ladong sekitar 200 ha. Dalam artian, lahan kosong di KIA Ladong masih cukup luas dan tersedia bagi para pelaku real estate untuk membangun industri di sana.
Khususan bagi pengusaha Aceh, Mohd Tanwier berharap agar mereka melirik Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong ini sebagai peluang besar.
"Di Aceh kita masih minim industri, di KIA Ladong ini nanti kita bisa bangun bermacam-macam industri. Apalagi sumber daya kita melimpah ruah. Diharapkan kepada para tenant untuk bisa ikut bergabung di KIA Ladong," pungkasnya.
Untuk informasi lebih lanjut, KIA Ladong dikelola oleh PT PEMA. Salah satu anak perusahaan PT PEMA mengkoordinir mengenai lahan yang ada di KIA Ladong.
Dalam artian, Kawasan Industri Aceh di Ladong, Aceh Besar, merupakan lahan yang disewakan kepada para tenant untuk pendirian industri. [Akh]
- IPPAT Minta Kejati Aceh Lakukan Investigasi Terhadap Jalan Rantau Peurelak-Lokop
- Terdakwa Sunardi Ungkap JPU Sempat Memeras Dirinya Minta Uang Sebesar Rp110 Juta
- Terpilih Sebagai Ketua DKA Provinsi, Teuku Afifuddin: Seniman Bukan Orang Miskin
- DPRA Pernah Gagas Industri Minyak Goreng, Pemerintah Diminta Jaga Iklim Investasi