Bendera Alam Peudeung, Simbol Rakyat Aceh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Isu lambang Alam Peudeueng sebagai simbol Bendera Aceh yang dihembuskan oleh beberapa tokoh di Aceh beberapa minggu lalu, kini kembali disuarakan. Kali ini datang dari ahli sejarah Aceh yang juga Direktur Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (DPIA), Rusdi Sufi.
"Bendera Alam Peudeung merupakan lambang Aceh yang asli, bukan bulan bintang yang selama ini kerap didengungkan pihak tertentu dan telah pula disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh beberapa waktu lalu," kata Rusdi dalam keterangannya kepada pers, Jumat (26/7/2019).
Dia memaparkan. Sebagian orang mengatakan bendera Kerajaan Aceh Darussalam berlambang bulan bintang. Namun sumber tertulis yang tertua dari Belanda menyatakan bendera Aceh berlambang dua rencong atau pedang. Kontroversi masih berlanjut dan itu jelas dalam sejarah.
Rusdi Sufi menunjukkan sebuah ilustrasi bendera berwarna merah dengan lambang bulan bintang dan pedang onjok, pedang khas Aceh yang berbentuk daun aren terletak melintang di bawah lambang bulan bintang itu, seperti gambar dan bendera yang sering muncul.
Dia menerangkan, Alam Peudeung dalam bahasa Aceh "alam" yang berasal dari bahasa Arab berarti bendera dan "peudeung" adalah pedang.
"Alam Peudeung merupakan bendera Kerajaan Aceh Darussalam berdasarkan catatan sejarah yang ditulis pihak Belanda. Namun belum ada catatan sejarah yang cukup jelas menggambarkan wujudnya," kata Rusdi sambil menunjukkan foto bendera kepada sejumlah awak media di Banda Aceh.
"Sedangkan ini bendera juga, tapi untuk membangkitkan semangat perang," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, banyak versi yang menerangkan tentang simbol daerah Aceh. Namun ia meyakini Alam Peudeung merupakan bendera sesungguhnya Aceh.
"Memang banyak versi, tapi saya cenderung dengan ini," ungkapnya seraya menunjukkan ilustrasi Alam Peudeung yang dimuat dalam buku Tarikh Aceh dan Nusantara karya Zainuddin.
Buku dengan gambar ilustrasi bendera Aceh di masa Kerajaan Aceh Darussalam berjudul "Alam Atjeh" terdapat syair berbahasa Aceh yang berbunyi, "Di Aceh ada Alam Peudeung, Cap Sikureung di tangan raja". Buku tersebut menceritakan kegemilangan sejarah Aceh.(red/rel)