Berbagai Capaian Kinerja RSUZA di Tengah Ganasnya Covid-19 Sepanjang 2020
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pandemi Covid-19 tidak menghentikan Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan berbagai pencapaian rumah sakit milik Pemerintah Aceh itu sepanjang 2020.
"Kalau ditanya tahun 2020 yang pertama, semua kita memahami itu tahun sulit untuk rumah sakit. RSUZA pada April sudah mulai merawat pasien Covid-19, itu suasananya mencekam sekali, masyarakat dan tenaga medis sama-sama panik, terlebih sudah banyak berita tenaga medis yang jadi korban, APD juga terbatas," jelas Direktur RSUZA, Dr. dr. Azharuddin, SpOT, K-Spine FICS Dialeksis.com, Rabu (30/12/2020).
"Kemudian pada masa-masa itu terjadi penurunan yang sangat signifikan terhadap pengunjung yang berobat ke RSUZA, mencapai 60 persen. Orang-orang pada ketakutan terhadap tertularnya Covid-19. Bila hari-hari biasa yang ke poliklinik sampai 1.600, namun pada April dan Mei hanya 600 orang saja per hari," tambahnya.
Kemudian, lanjut Azharuddin, pada bulan-bulan Juni hingga Oktober terjadi peningkatan yang sangat tinggi jumlah pasien yang dirawat di ruang rawat area Pinere khusus untuk pasien Covid-19. "Itu sampai 70 orang per harinya yang kita rawat (bukan kasus baru)," jelasnya.
"Jadi dalam kondisi kita menyiapkan ruangan, merawat pasien, itu bukan suatu pekerjaan yang mudah. Namun demikian kita bisa melampaui masa-masa sulit itu, kita bisa merehab ruangan, bisa merawat pasien dan juga bisa memberikan pelayanan yang katakanlah kita dipercayakan sebagai salah satu rumah sakit rujukan nasional untuk Covid-19," tambahnya.
Direktur RSUZA itu berujar, di tengah sulitnya mengadapi penanganan Covid-19, rumah sakit Pemerintah Aceh itu tetap menunjukan kinerja dan prestasi terbaiknya sepanjang 2020.
Dari segi pelayanan, hal ini ditandai dengan bertambahnya sertifikat jaminan mutu internasional ISO pada tujuh unit layanan di RSUZA yakni IBS(instalasi bedah sentral), Instalasi Anestesi Instalasi Radiologi, Instalasi Pelayanan TB Terpadu, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat jalan dan Instalasi Pelayanan Intensif Terpadu.
"Jadi total sudah 13 Sertifikat ISO yang kita dimiliki bila ditambah dengan enam unit layanan pada tahun 2019 lalu," jelas Azharuddin.
Kemudian dari segi serapan anggaran, menurut pantauan Dialeksis.com melalui data Percepatan dan Pengendalian Kegiatan (P2K) APBA pada Rabu (30/12/2020), realisasi anggaran di RSUZA per 29 Desember 2020 sebesar 98,5 persen dari target 97,6 persen.
"Realisasi anggaran RSUZA malah melebihi sekitar 1 persen dari yang ditargetkan. Ini berkat kekompakan, kemudian tanggung jawab penuh terhadap segala yang dibebankan kepada kita, dikerjakan dengan sungguh-sungguh sehingga bisa terealisasikan," ungkap Direktur RSUZA itu.
"Karena kalau kita bicara secara objektif, kami menganggap itu bagian yang penting sebab kalau ditanya atau masyarakat menilai satu dinas atau SKPA, yang objektif bisa melihat apakah serapan anggaran bisa terlaksana dengan baik atau tidak. Menurut kami satu tanggungjawab yang kami lakukan terhadap apa yang diharapkan oleh pemilik rumah sakit yakni Pemerintah Aceh selaku SKPA, bisa menunjukkan kinerja yang baik terhadap itu," tambahnya
Selanjutnya, pada tahun 2020 RSUZA terpilih sebagai kategori inovasi dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dari Harian Serambi Indonesia.
Kemudian, RSUZA mendapat penghargaan dari BPJS Kesehatan sebagai rumah sakit paling berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi peserta JK-KIS Kategori Rumah Sakit Kelas A Tingkat Kedeputian Wilayah Sumatera Utara dan Aceh.
Selanjutnya terpilih sebagai salah satu nominator penghargaan pusat layanan kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan tahun 2020 (PPLK Award) Wilayah Sumbagut.
RSUZA juga mendapat satu bangunan tambahan rumah sakit rujukan Covid-19 dengan kapasitas 85 tempat tidur dan itu letaknya dekat perumahan dokter, area paling belakang RSUZA.
"Sebelumnya kita menyurati Gubernur Aceh dan pak gubernur menyurati BNPB. Alhamdulillah kita dipenuhi satu rumah sakit rujukan Covid-19 yang mungkin pada Minggu Kedua Januari akan dilakukan grand opening oleh Kepala BNPB Doni Monardo. Sekarang dalam tahapan mengisi Alkes dan kita harapkan jelang tahun baru ini bisa selesai semua," jelas Direktur RSUZA itu.
"Ini satu capaian kita semua di sela-sela memberikan layanan dan juga memperhitungkan kalau terjadi eskalasi yang banyak, kita tidak khawatir lagi atau kewalahan seperti di Jakarta, Surabaya tempat ICU makin penuh di RSUZA kita bersyukur mendapatkan satu rumah sakit rujukan Covid-19," tambahnya.
Selanjutnya, capaian terbesar di tahun 2020 ini menurut Azharuddin adalah bisa melaksanakan multiyears Gedung Oncology Center. "Ini sejak lama sekali bermasalah, dan insya Allah dengan perjuangan kita semua, nanti di Desember 2021 kita terima kunci. Bisa berfungsi, bermanfaat bagi masyarakat, sehingga kita tidak perlu rujuk lagi ke luar daerah," jelas Azharuddin.
"Ini adalah capaian-capaian kami di tahun 2020, di sela kita mengerjakan yang lain, tetapi kita bisa melanjutkan pembangunan radio Oncology Center di pusat kanker terpadu. Kalau saya sebut di Jakarta ada Rumah Sakit Dharmais, khusus untuk rumah sakit kanker, maka untuk di Aceh kita patut berbangga punya juga satu pelayan terpadu Oncology untuk pelayanan kanker di RSUZA," pungkasnya.