Bertani Murah ala Prof 3M
Font: Ukuran: - +
Zulfan namanya, ia adalah sarjana pendidikan pernah mengabdi menjadi tenaga bakti pada satu sekolah SD 2 di Idie Tunong kabupaten Aceh Timur selama dua belas tahun. Pria kekar kelahiran Gampong Jawa, Dusun Calok Geulima ini berhenti dari mengajar di sekolah dan menjadi seorang petani juga terus berinovasi menciptakan pupuk organik dengan bahan dasar rumput dan dedaunan liar.
Berawal dari kekecewaan nya terhadap petani di kampungnya yang enggan berbagi ilmu tentang obat-obatan untuk tanaman cabai yang hendak ditanamnya, akhirnya Zulfan menghabiskan waktu dan uang hanya untuk melakukan uji coba.
Jatuh bangun dan rugi adalah teman kesehariannya, pada akhirnya setelah penelitian dilakukan dan dianggap sudah bisa dipraktekkan. Maka Zulfan membagi-bagikan resep kepada seluru petani di wilayah nya, bahkan zulfan sendiri kerap di panggil oleh petani diluar wilayahnya seperti meulaboh dan nagan raya. Bahkan dia juga memberikan pelatihan di SMK Negeri 1 Indra Makmu tentang penggunaan pupuk alami dan pemanfaatan lahan sempit untuk pengembangan pertanian itu sendiri.
Tidak berhenti pada tanaman palawija saja, Sistem cat batang juga tidak mengeluarkan biaya yang sangat mahal,dengan meramu beberapa ramuan seperti kuning telur bebek, madu dan susu kental menjadi bahan dasar cat. lalu ramuan tersebut dioleskan dengan menggunakan kuas cat selama tiga minggu atau satu bulan tiga kali pengecatan, ramuan ini untuk menciptakan pohon berbuah dan berbuah terus tanpa mengenal musim.
Penemuan selanjutnya yang sudah di praktekkan oleh Zulfan antara lain garam blok untuk pertumbuhan ternak secara cepat tanpa harus mengeluarkan modal terlalu besar untuk membeli obat di toko pertanian, pola ini garam blok ini agar ternak terpenuhi mineral, merangsang nafsu makan dan kekebalan tubuh pada ternak seperti kambing, kerbau, lembu.
Juga meningkatkan produksi susu, mencegah mandul, keguguran dan kelumpuhan pada hewan ternak. Bahan yang digunakan untuk garam blok ini juga tergolong gampang, murah dan mudah di dapat. Cukup dengan mencampurkan semen, garam dan ultra mineral yang di jual di toko pertanian.
Ayah satu anak ini mendedikasikan dan mengabdikan hidupnya dan ilmu yang dimilikinya untuk membantu masyarakat tani yang kekurangan modal,membantu masyarakat yang membutuhkan adalah tekad nya, agar para petani menjadi raja di negerinya sendiri.
Zulfan sendiri ingin merubah pola pikir masyarakat bahwa bertani harus mempunyai modal besar, padahal dengan modal yang sangat kecil sudah bisa mendapatkan hasil panen melimpah, kata nya
Bertani berternak bahkan soal hama tanaman juga menjadi fokusnya, menerutnya hama yang kerap menjadi momok bagi petani miskin. Zulfan berpendapat bahwa, hama jangan di bunuh. tapi kita membuat dia enggan mengganggu tanaman dengan pola alami dengan melakukan penyemprotan menggunakan air rumput yang memang hama itu sendiri tidak menyukainya seperti daun sirsak, daun sere, dan daun pepaya yang sudah direndam atau di blender. lalu air ramuan tersebut langsung di semprot kepada batang, akar dan daun.
Karena penemuan - penemuannya tadi Zulfan digelar Prof di tambah 3M dibelakang namanya, yakni Prof Zulfan 3 M (Mudah, Murah dan Mantap), Penemuannya yang paling hebat adalah pupuk berbahan dasar gulma atau rumput itu sangat aman bagi tanaman, juga aman bagi manusia. Jika pupuk kimia dapat berdampak buruk seperti rusaknya tanah, maka pupuk organik itu justru akan menyuburkan tanaman dan memperbaiki struktur pada tanah.
"Membuat pupuk ini cukup mudah. Bahan dasar nya mudah di dapat dialam salah satunya adalah rumput liar bisa di tumbuk halus menjadi serbuk atau melalui perendaman satu malam sudah bisa digunakan oleh para petani air rendaman langsung di semprot atau di siram pada pangkal tanaman apa saja; Mudahkan!
Prof Zulfan 3-M menghabiskan waktu melakukan uji coba dan penelitian secara otodidak ini sejak awal 2012, pupuk organik berbahan dasar rumput liar dan dedaunan yang ia pilih itu disebut menjadi solusi di tengah mahalnya harga pupuk kimia. Pupuk alami yang di racik itu mampu meningkatkan kualitas panen petani,buah nya jauh lebih besar dan meningkatkan kuwantitas buah.
Pupuk hasil inovasi nya itu, terbukti mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas panen di wilayahnya dan beberapa wilayah di Aceh dengan pola sangat sederhana,murah dan mudah
"Perbandingan antara pupuk kimia dengan perlakuan pupuk alami atau organik biasa berhasil meningkatkan kualitas tanamannya secara drastis. Apalagi daunnya lebih hijau dan buahnya besar-besar dan banyak," ujar Prof Zulfan.
Zulfan berharap masyarakat agar kembali lagi pada pola terdahulu masyarakat aceh dalam bertani, karna disitu ada nilai-nilai keluhuran dan keseimbangan alam apalagi menyangkut pupuk organik ini lebih mudah dan cepat diserap tanaman. "Jadi pola organik lebih baik untuk menjaga keseimbangan zat yang ada pada tanah ketimbang pupuk kimia," kata Prof zulfan 3-M.
Zulzan juga menyediakan waktunya untuk petani di seluruh Aceh bila di butuhkan. Ia juga tak memungut satu rupiah pun bila petani yang membutuhkan jasa Prof 3M ini. Datuk Aan Sawang