BMKG Imbau Masyarakat Aceh Pantai Barat Selatan Waspada Potensi Hujan Tinggi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zulkarnaini
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah pantai barat selatan Aceh agar meningkatkan kewaspadaan terhadap tingginya potensi hujan yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari mendatang, dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Kondisi cuaca tersebut dapat mengakibatkan risiko bencana hidrometeorologi yang signifikan di tengah masyarakat.
Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan oleh BMKG, kondisi cuaca yang sedang berlangsung dapat mengakibatkan curah hujan yang cukup tinggi, yang berpotensi menyebabkan banjir, longsor, atau genangan air di beberapa daerah.
"Hingga dua hari ke depan yang diprakirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang, serta dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan juga tanah longsor," kata prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Almira Aprilianti dalam keterangan yang diterima DIALEKSIS.COM, Senin (25/9/2023).
Almira menjelaskan alasan potensi hujan lebat tersebut selama dua hari ke depan di wilayah Aceh Selatan.
"Penyebab terjadinya potensi hujan lebat ini karena aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) atau gelombang osilasi di wilayah Samudra Hindia bagian Timur dekat dengan Indonesia, yang mempengaruhi ke pertumbuhan awan konvektif daerah Indonesia khususnya wilayah Aceh," kata dia.
Seperti diketahui, Madden Julian Oscillation (MJO) merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis, yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi, yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
Selain MJO, kata Almira, berdasarkan peta prakiraan angin 3.000 ft terdapat daerah konvergensi di sekitar Aceh bagian barat dan selatan, yang menyebabkan penumpukan massa udara di wilayah tersebut, dan meningkatkan potensi tumbuhnya awan konvektif penyebab terjadinya hujan lebat.
BMKG juga memprakirakan akibat fenomena tersebut, kondisi cuaca yang masih diprakirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang.
"Tingginya potensi curah hujan ini dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti bencana banjir, tanah longsor maupun angin kencang," kata Almira Aprilianti menambahkan.
BMKG juga memprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat di wilayah pantai barat selatan Aceh, diprakirakan akan terjadi hingga dua hari ke depan, cuaca seperti ini diprakirakan masih akan terjadi
"Dampak terhadap lingkungan apabila cuaca seperti ini terjadi yaitu terjadinya banjir maupun tanah longsor yang dapat mengakibatkan akses jalan terputus," katanya.
Akibat tingginya potensi hujan, kata dia, aktivitas masyarakat yang bekerja di luar ruangan juga diprakirakan akan terganggu dengan cuaca hujan seperti ini.
"Untuk nelayan yang akan melaut juga selalu waspada dan berhati-hati dalam kondisi cuaca yang diprakirakan akan terjadi hujan hingga dua hari ke depan," katanya.
Selain itu, per Minggu, BMKG memantau ada bibit siklon tropis dekat Indonesia. "BIbit siklon tropis 91W terpantau berada di Laut China Selatan," demikian keterangan resmi BMKG, Minggu.
Diperkirakan intensitas bibit siklon itu tidak memberikan dampak terhadap cuaca sejumlah daerah di Indonesia.
Dampak bibit siklon 91W adalah terjadi hujan sedang disertai kilat dan angin kencang di Aceh, Riau, dan Kepulauan Riau.