BPBA Laksanakan Simulasi Bencana Banjir Di Aceh Selatan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Tapak Tuan - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) laksanakan Simulasi Bencana Banjir di Kecamatan Trumon Tengah Kabupaten Aceh Selatan, 30 April 2019 melibatkan 600 orang yang berasal dari perwakilan Instansi/Lembaga terkait di Kabupaten Aceh Selatan, Muspika Trumon Tengah, Geuchik dan Masyarakat dari beberapa Gampong di Kecamatan Trumon Tengah diawali dengan Apel Siaga Simulasi Banjir yang dipusatkan di Lapangan Bola Gampong Ladang Rimba Kecamatan Trumon Tengah, bertindak sebagai Inspektur Apel Siaga Simulasi Banjir yaitu Kapolres Aceh Selatan, AKBP Dedy Sadsono ST. mewakili Bupati Aceh Selatan.
Saat membacakan amanah Bupati Aceh Selatan, Kapolres Aceh Selatan menyampaikan dalam undang undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana disebutkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan secara menyeluruh baik pada tahap pra, saat dan pasca bencana.
Konsep kesiapsiagaan bencana tujuannya untuk meyakinkan bahwa sistem yang memadai untuk peringatan dini bencana tersedia di lokasi rawan bencana sehingga masyarakat mampu bergerak dan menolong dirinya sendiri.
Lebih lanjut Kapolres menyampaikan ucapan terimakasih Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan atas kepercayaan Pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh yang telah melaksanakan program simulasi banjir di Kabupaten Aceh Selatan tepatnya di Kecamatan Trumon Tengah.
Kepala Pelaksana BPBA, H. Teuku Ahmad Dadek, SH yang didampingi oleh Kapolres Aceh Selatan, Dedy Sadsono, ST, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBA, Bobby Syahputra, SE, M.Si dan Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma, S.STP menyampaikan bahwa Trumon Tengah dipilih sebagai lokasi pelaksanaan simulasi karena berdasarkan pengalaman selama ini merupakan salah satu daerah yang tiap tahunnya selalu dilanda banjir termasuk banjir kiriman dari Kabupaten lain seperti Aceh Tenggara.
Saat menyampaikan arahan usai apel siaga simulasi banjir, Kepala Pelaksana BPBA mengatakan bahwa simulasi banjir yang dilakukan hari ini, Selasa (30/4) merupakan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan di Trumon Tengah setelah dilakukan pemantapan pelaku dan geladi simulasi banjir selama dua hari yang diikuti oleh fasilitator dan petugas lapangan.
Masih dalam rangkaian kegiatan yang sama, sebelumnya BPBA juga telah melakukan rapat pemantapan di Kantor Camat Trumon Tengah dan rapat persiapan yang dilaksanakan di gedung pemuda Gampong Ladang Rimba Kecamatan Trumon Tengah sehingga telah terbentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana di Gampong Cot Bayu dan Gampong Lhok Raya yang kemudian ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kepengurusan Forum Pengurangan Risiko Bencana.
Disamping itu hasil yang diperoleh selama BPBA melangsungkan kegiatan di Trumon Tengah adalah lahirnya Gampong Siaga dan Tangguh Bencana (GASTANA), pemasangan rambu evakuasi dan tersusunnya dokumen Peraturan Gampong tentang Pengurangan Risiko Bencana Banjir di Gampong Cot Bayu dan Gampong Lhok Raya di Kecamatan Trumon Tengah.
Teuku Dadek menyampaikan simulasi merupakan salah satu metode latihan yang dilaksanakan oleh seluruh unsur pelaku sesuai bidang tugas dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan di lapangan.
Simulasi banjir dilaksanakan berdasarkan standar operasional prosedur yang telah disusun dan disepakati bersama selama berlangsungnya pendampingan oleh BPBA dimana masyarakat di Gampong Lhok Raya di evakuasi ke Batalyon Brimob sementara Masyarakat di Gampong Cot Bayu di evakuasi ke Kantor Camat.
Proses pelaksanaan simulasi banjir di Kecamatan Trumon Tengah berjalan dengan lancar dan setelah berakhirnya simulasi tersebut kemudian dilanjutkan proses evaluasi dipimpin oleh Kasi Pencegahan BPBA, Yudhie Satria, SST.MPSSP dibantu Fazli, SKM, M.Kes dan Safrizal, M.Si dengan melibatkan pemantau _(Observer)_ yang sebelumnya telah dibekali bagaimana cara melakukan observasi pelaksanaan simulasi banjir dibeberapa titik yang telah ditentukan berdasarkan standar operasi prosedur yang telah diterjemahkan ke dalam skenario simulasi banjir dengan mengisi formulir yang telah disiapkan sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah diterjemahkan ke dalam bentuk skenario simulasi.Teuku Dadek menambahkan,Pemerintah Aceh melalui BPBA telah menggandeng Unsyiah untuk melakukan sepuluh bentuk kerjasama di bidang pengurangan risiko bencana khusus tentang Trumon terkait penyusunan dokumen studi kelayakan penanggulangan banjir kawasan Trumon Kabupaten Aceh Selatan yang ditandai dengan penandatanganan kerjasama di gedung Rektorat Universitas Syiah Kuala, 29 Maret 2019 yang turut disaksikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT dan Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Samsul Rizal.
Menindaklanjuti kerjasama tersebut beberapa hari yang lalu telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di Tapak Tuan yang diikuti oleh BPBD dan Instansi/Lembaga terkait di Kabupaten Aceh Selatan disamping BPBA dan TDMRC Unsyiah. FGD yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran tersebut bertujuan sebagai langkah untuk kajian awal studi kelayakan penanggulangan banjir dengan metode pengumpulan data dan informasi serta memuat penanganan dengan konsep penyelesaian banjir bertitik tolak pada penanganan banjir secara menyeluruh, bukan hanya pada penanggulangan secara lokal akibat banjir.Tim TDRMC Unsyiah dan BPBA juga telah meninjau ke kawasan banjir di Trumon untuk mendapatkan bahan kajian baik sumber masalah ataupun dampak baik kondisi alam maupun sosial ekonomi masyarakat melalui pengukuran lapangan, pengkoleksian data-data sekunder, maupun wawancara dengan masyarakat setempat.
Sesuai arahan Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT, BPBA selanjutnya akan membangun dua unit Gedung Tempat Evakuasi Banjir pada tahun anggaran 2020 di lokasi pelaksanaan simulasi banjir di Kecamatan Trumon Tengah.Nantinya gedung evakuasi tersebut tidak hanya akan digunakan untuk penyelamatan masyarakat setempat dari ancaman banjir namun juga bisa digunakan untuk pos koordinasi, pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar seperti operasional dapur umum dan kegiatan lainnya selama penanganan darurat bencana banjir.
Sebelum menutup arahan pada Apel Simulasi banjir di Kecamatan Trumon Tengah, Kepala Pelaksana BPBA menyampaikan bahwa Dana Gampong berdasarkan aturan yang berlaku dapat dipergunakan untuk membeli bahan makanan saat penanganan darurat, pembelian alat komunikasi, perahu dan kebutuhan darurat lainnya dengan mengalokasikan 50 sampai 100 juta Dana Gampong per tahunnya. (BPPA)