Buka Expo Dakwah UIN Ar-Raniry, Ini Wejangan Cek Zainal
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa adalah penggerak, dan kami sangat berharap kepada mahasiswa UIN Ar-Raniry terutama mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi agar menjadi penggerak yang kreatif, sensitif, dan juga jeli dalam berdakwah di tengah-tengah masyarakat dalam rangka penegakan syariat Islam di Aceh.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin atau yang lebih akrab disapa Cek Zainal saat membuka Pekan Kreatifitas Mahasiswa "Expo Dakwah III" di kampus UIN Ar-Raniry, Darussalam, Selasa (23/10/2018).
Ia pun mengatakan bangga menjadi alumni Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, karena ternyata bukan di generasinya saja Expo Dakwah diadakan namun tetap berlanjut hingga sekarang dengan inovasi yang berbeda.
"Saya sangat bangga diundang dalam acara ini, dan saya ingin sampaikan bahwa penggagas pertama suwa karya di UIN Ar-Raniry adalah fakultas dakwah dan komunikasi, dan itu murni merupakan inisiatif dosen dan mahasiswa," ujarnya.
Ungkapan Cek zainal ini sejalan dengan apa yang disampaiakan oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Fakhri yang mengatakan setiap kegiatan mahasiswa sejatinya merupakan buah peradaban.
"Saya rasa universitas ini tidak memiliki arti apabila mahasiswanya tidak mampu membuat pergerakan-pergerakan besar atau membuat event-event spektakuler, dan apa yang dilakukan oleh mahasiswa kita ini merupakan buah peradaban’" ujarnya.
Ia menjelaskan kegiatan expo tersebut berlangsung selama lima hari 23-27 Oktober 2018. "Selain sebagai ajang silaturrahmi, expo ini dirangkai dengan berbagai ajang kreatif, dan juga terdapat stand-stand yang menjadi tempat pameran hasil kerja mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi."
Pembukaan Expo Dakwah III ditandai dengan pemotongan pita di pintu masuk area pameran oleh Wakil Wali Kota Zainal Arifin. Pada kesempatan itu ia juga memberikan sejumlah dana pembinaan bagi mahasiswa yang berprestasi di fakultas tersebut yaitu Fadil Pratama, Humaira Aprili, Husna, Muhammad Mar’I Alfarizky, dan Siti Masyitah.
Pembukaan acara turut dimeriahkan dengan tarian kolosal "Peuwareh" yang ditampilkan oleh 200 penari. Tarian ini menggabungkan berbagai tari Aceh seperti Saman, Guel, Seudati, Laweut, dan Ratoh Jaroe. (Lia)