Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul fitri Ajarkan Hidup Dalam Keharmonisan
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Guru Besar UINAR Banda Aceh, Prof Yusni Sabi. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hari Raya Idul Fitri 1443 H merupakan sebuah momentun saling memaafkan.
Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Yusni Sabi mengatakan, momen Idul Fitri menjadi momen saling memaafkan. “Artinya mengoptimalkan sebulan penuh berpuasa, dalam saling memaafkan ataupun memberi maaf secara pribadi,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Rabu (4/5/2022).
Namun secara lembaga, para penjabat dan para pemegang amanah rakyat, kata Prof Yusni, harus bisa lebih tulus dan lebih ikhlas lagi dalam menjalankan tugas.
“Dan saling menghargai dan saling menghormati dan juga saling mengingatkan jika ada kesalahan-kesalahan, agar terwujudnya Good Governance,” ungkapnya.
“Dan kepada masyarakat, bahwa sadarlah kita juga memiliki tanggung jawab terhadap segala suasana, segala sesuatu hal harus bisa dilihat dari kacamata hati, bukanlah kacamata emosi,” tambahnya.
Prof Yusni juga mengajak seluruh elemen untuk bisa hidup dalam kedamaian dan keharmonisan. “Momen Ramadan dan Idul Fitri ini mengajarkan kita untuk bisa saling hidup dalam keharmonisan,” sebutnya. [ftr]