Senin, 21 Juli 2025
Beranda / Berita / Aceh / Bunda Illiza Meriahkan Hari Anak Nasional, Ajak Anak Bermain dan Belajar Sehat

Bunda Illiza Meriahkan Hari Anak Nasional, Ajak Anak Bermain dan Belajar Sehat

Minggu, 20 Juli 2025 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bunda Illiza Sa’aduddin Djamal turut ikut bermain di Hari Anak Nasional di Car Free Day Banda Aceh, Minggu (20/7/2025). [Foto: Prokopim BNA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Suasana Banda Aceh Car Free Day (CFD) di Jalan Daud Beureueh, Minggu (20/7/2025) pagi, dihiasi canda-tawa puluhan anak usia dini. Didampingi orang tua dan guru, mereka berkumpul untuk memperingati Hari Anak Nasional.

Acara kian meriah dengan kehadiran Bunda Illiza Sa’aduddin Djamal. Ia turut bermain dan bernyanyi ceria bersama anak-anak. Beberapa anak juga unjuk hafalan surat pendek di hadapan sang wali kota perempuan pertama di Aceh tersebut.

Hari bebas kendaraan bermotor yang didukung Pemerintah Aceh, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Unicef, dan sponsor lainnya ini, menghadirkan beragam acara khusus anak. Ada pemeriksaan kesehatan, konsultasi tumbuh-kembang anak, hingga games edukatif.

Rangkaian acara dibuka dengan penabuhan Rapai oleh Wali Kota Illiza bersama Kepala BKKBN Aceh Safrina Salim, Wakil Ketua IDAI Aceh Zaki Akbar, Kepala Unicef Perwakilan Aceh Andi Yoga Tama, dan sejumlah pejabat terkait.

Dalam sambutannya, Illiza menyebut Hari Anak Nasional adalah momen istimewa untuk mengingatkan semua pihak, bahwa anak-anak bukan hanya penerus bangsa, tapi juga aset berharga yang harus kita jaga, lindungi, dan kembangkan.

“Mereka adalah pemimpin masa depan, dan kualitas masa depan kita sangat ditentukan oleh seberapa serius kita mempersiapkan mereka hari ini. Terlebih di era serba digital saat ini, yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan dan skill mereka, bukan malah merusak.”

Menurutnya, ketahanan kesehatan menjadi fondasi utama dalam membangun generasi yang tangguh dan produktif.  

“Anak-anak yang sehat secara fisik, mental, dan sosial akan tumbuh menjadi manusia-manusia unggul yang mampu bersaing di era global,” ujarnya.

Pemko Banda Aceh terus berkomitmen dalam membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak. “Mulai dari peningkatan layanan kesehatan anak dan ibu, akses pendidikan yang merata, hingga kampanye hidup bersih dan sehat di sekolah dan lingkungan masyarakat.”

Illiza juga menyuarakan beberapa hal yang masih butuh perhatian lebih semua elemen masyarakat, termasuk stunting dan kekerasan terhadap anak. 

“Soal stunting bukan hanya faktor ekonomi, tapi juga makanan tidak sehat/cepat saji yang kita pilih berikan untuk anak. Padahal daerah kita punya stok ikan berlimpah,” ujarnya.

Selain itu, perlu pula mendorong perluasan cakupan imunisasi anak, yang masih sangat rendah, pemenuhan hak anak untuk memperoleh ASI selama enam bulan pertama kehidupan dan layanan kesehatan di posyandu.

Dengan tegas Illiza pun menyatakan perang terhadap tindak kekerasan terhadap anak. “Stop kekerasan terhadap anak dalam bentuk apapun. Pada usia 0-7 tahun, perlakuan anak kita laksana raja dan ratu, selanjutnya didik dengan benar dan jadikan sahabat,” ujarnya.

“Kemudian berikan kenyamanan, baik di sekolah maupun di sekolah. Jangan dibeda-bedakan karena pada dasarnya mereka punya potensi beda. Guru PAUD juga peran untuk menyalakan api (semangat) anak-anak kita menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Illiza. [*]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI