kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bupati Bireuen Resmikan Peternakan Puyuh BPP Kota Juang

Bupati Bireuen Resmikan Peternakan Puyuh BPP Kota Juang

Kamis, 17 September 2020 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM|Bireuen- Upaya untuk mengatasi persoalan ekonomi dihadapi masyarakat saat masa pandemi Covid-19, Bupati Bireuen meresmikan peternakan puyuh pilot projek dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kota Juang, di Desa Bireuen Meunasah Tgk Digadong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Kamis (17/09/2020).

Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani,SH MSi kepada wartawan usai peresmian peternakan Puyuh Gadong Meutuah menjelaskan, dimasa pandemi Covid-19 ada dua hal perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen, pertama upaya penanggulangan Covid-19.

Kemudian juga untuk mengatasi persoalan ekonomi masyarakat diberbagai sektor dan salah satu peternakan puyuh ini yang merupakan contoh atau sampel dilakukan BPP Kota Juang, nantinya diharap dapat mengajak masyarakat beternak puyuh.

Hasil beternak puyuh ini diharapkan juga dapat menambah penghasilan memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Ternak puyuh ini cepat memperoleh hasil dan juga keuntungan, saat masih kecil harganya Rp3000 per/ekor, setelah 45 hari harganya Rp 10.000 per/ekor, dan menjadi puyuh petelur untuk dijual telurnya.

Ini dilakukan memperkuat ketahanan pangan masyarakat ditengah pandemi ini,” terang Bupati seraya mengatakan untuk penempatan lokasi juga diperhitungkan BPP yakni berada dekat irigasi dan jauh dari pemukiman penduduk sekitarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen, Muhammad Nasir Sp MSM, mengatakan peternakan itu dikelola Zulfikar juga Wakil Kepala BPP Kota Juang, untuk tahap awal bibit puyuh sudah 2000 ekor dari 15.000 ekor dibutuhkan, jelasnya.

“Puyuh umur 1 hari ini untuk besarkan dan 45 hari sudah menjadi puyuh petelur, saya berharap masyarakat agar dapat beternak puyuh untuk menambah penghasilan, juga kebutuhan telur puyuh di Bireuen, selama ini dipasok dari Medan,” sebutnya. (*)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda