DIALEKSIS.COM | Nagan Raya - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh, menegaskan pentingnya pembangunan pelabuhan laut internasional sebagai langkah strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai perdagangan global. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan, S.H., M.H., (Disapa akrab TRK) dalam pernyataan resminya yang menyoroti potensi besar wilayahnya di Pantai Barat Selatan Aceh.
Menurut Bupati Teuku Raja Keumangan, posisi geografis Kabupaten Nagan Raya yang langsung menghadap ke Samudra Hindia merupakan aset strategis yang selama ini belum dimaksimalkan secara optimal.
Ia menyebutkan bahwa lokasi ini memiliki potensi besar sebagai pintu gerbang ekspor-impor Indonesia yang menghubungkan langsung ke pasar internasional, terutama ke kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika Timur, hingga Benua Australia.
“Pembangunan pelabuhan laut internasional di Nagan Raya bukan hanya kebutuhan daerah, tapi juga langkah maju Indonesia dalam mengukuhkan perannya di jalur pelayaran global,” ujar Teuku Raja Keumangan kepada Dialeksis saat dihubungi, Selasa (10/06/2025).
Pembangunan pelabuhan internasional di Nagan Raya menurut penjelasan TR Keumangan diyakini akan menjadi pemicu utama pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat regional maupun nasional. Dengan fasilitas pelabuhan berstandar internasional, sektor perdagangan Aceh khususnya komoditas unggulan seperti emas, batu giok, minyak kelapa sawit, kopi, nilam, dan karet akan mendapatkan akses langsung menuju pasar ekspor yang lebih luas.
“Ini tidak hanya akan menekan biaya logistik, tetapi juga meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global,” ungkapnya.
“Jika logistik kita efisien, maka ekspor kita makin kompetitif. Ini akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan daerah dan devisa negara,” tambahnya.
Tak hanya itu disampaikan TRK, pelabuhan ini juga diproyeksikan mampu menarik investasi baru di sektor hilirisasi industri, terutama di bidang pertambangan dan perkebunan. Dengan terhubungnya pelabuhan Nagan Raya ke jalur perdagangan utama dunia, peluang pengembangan kawasan industri terpadu di sekitar pelabuhan akan semakin terbuka.
Selain sebagai simpul logistik, pelabuhan ini juga berperan strategis dalam mempererat hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara di sekitar Samudra Hindia. Keberadaan pelabuhan di Nagan Raya dipandang sebagai peluang untuk membangun koneksi maritim yang lebih kuat dengan Afrika Timur dan kawasan lainnya yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
“Diversifikasi tujuan ekspor adalah keniscayaan. Kita tak bisa terus bergantung pada satu atau dua kawasan saja. Pelabuhan ini akan menjadi gerbang baru ke Afrika dan negara-negara Samudra Hindia,” jelas Bupati Nagan Raya mantan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Dengan adanya konektivitas lintas-benua yang lebih baik, pelabuhan ini juga diharapkan mendorong terciptanya jalur perdagangan baru yang saling menguntungkan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam arsitektur ekonomi global.
Teuku Raja Keumangan menegaskan bahwa pembangunan pelabuhan internasional di Nagan Raya akan dilakukan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Komitmen terhadap perlindungan lingkungan menjadi bagian integral dari seluruh tahapan proyek, mulai dari perencanaan hingga operasionalisasi.
Direncanakan jikalau terwujud pelabuhan internasioanal, maka disampaikan TRK akan dilakukan berbagai program lingkungan akan dilaksanakan secara paralel, seperti rehabilitasi hutan mangrove, pengelolaan kawasan pesisir secara berkelanjutan, serta pelestarian keanekaragaman hayati laut dan darat. Hal ini untuk memastikan bahwa pembangunan tidak mengorbankan ekosistem alami yang menjadi penyangga kehidupan masyarakat pesisir.
Tak kalah penting, pemberdayaan masyarakat lokal akan menjadi prioritas. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya berkomitmen untuk melibatkan masyarakat secara aktif melalui pelatihan kerja, transfer keahlian, serta penyediaan lapangan pekerjaan dalam proyek pelabuhan ini.
“Kami ingin pembangunan ini dirasakan secara adil dan merata. Masyarakat lokal harus menjadi bagian dari ekosistem ekonomi baru ini, bukan sekadar penonton,” tegas Teuku Raja Keumangan.
Lebih lanjut, Bupati Nagan Raya berharap dukungan konkret dari pemerintah pusat, baik dari sisi regulasi, pendanaan, maupun sinergi antar-kementerian dan lembaga. Ia menilai, jika proyek pelabuhan ini dijadikan program strategis nasional, maka manfaatnya tidak hanya akan dirasakan Aceh, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi keseimbangan pembangunan wilayah Indonesia secara menyeluruh.
“Kami siap menjadi mitra aktif pemerintah pusat dalam merealisasikan pelabuhan internasional ini. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia yang lebih terkoneksi, lebih kuat, dan lebih sejahtera,” pungkasnya.