Caleg Perempuan Aceh Siap Menang
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menghadapi tahun politik 2019, 60 orang calon legislatif (caleg) perempuan mewakili seluruh level pencalonan legislatif di Provinsi Aceh, Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar hadir pada kegiatan Aceh Women Candidate Forum yang diselenggarakan oleh Flower Aceh, Balai Syura, Kaukus Perempuan Parlemen Aceh (KPPA) atas dukungan IRI, Senin (29/10) di Hotel Kyriad Banda Aceh.
Pertemuan juga menghadirkan pimpinan LSM, jurnalis/media serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di tingkat Provinsi Aceh, Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Ketua KPPA, Dr. Mariati M.Si dalam sambutan pembukanya mengajak kepada para peserta untuk saling mendukung dan menguatkan. Mariati juga mengingatkan agar dalam berjuang harus menghindari keputusasaan, fokus pada pemenangan diri, dan bangun komunikasi dengan konstituen dengan baik. Kita dipilih karena kita dikenal dan dipercaya.
Para caleg perempuan dari lintas partai politik secara bergantian menyampaikan latar belakang dan tujuannya maju pada Pileg 2019.
Tokoh perempuan Aceh dan politisi PPP, Rosni Idham, menegaskan "perempuan masih menghadapi persoalan terkait kesejahteraan dan pendidikan. Jumlah perempuan yang mendapatkan pendidikan berkualitas masih minim, dan berdampak pada tingkat kesejahteraannya, tegasnya. Kondisi ini menjadi motivasinya untuk mencalonkan diri pada Pileg 2019.
Tjut Ika Maulizar, caleg dari Partai Golkar menegaskan keseriusan akan menjalankan peran sebagai legislator yang berpihak pada masyarakat, khususnya perempuan jika nantinya terpilih.Sementara itu, Tati Meutia Asmara lebih mengedepankan upaya membangun ketahanan keluarga untuk mendukung pembangunan Aceh yang lebih baik. "Keluarga menjadi pondasi pembanguna daerah yang lebih baik, jika fungsi utama keluarga berjalan, maka dapat menciptakan generasi Aceh yang mumpuni", tegasnya yang merupakan kader PKS.
Arabiyani, M.H aktivis perempuan dan politisi Partai Aceh memberikan apresiasi atas keberanian caleg perempuan di Aceh untuk maju pada Pileg 2019. Tantangan yang dihadapi pastinya lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Kesiapan diri baik secara fisik, psikis dan finansial menjadi keharusan. Perjuangannya akan berfokus pada kepentingan dan kebutuhan baik perempuan dan laki-laki.
Proses kegiatan yang difasilitasi oleh Ketua Presidium Balai Syura, Khairani Arifn SH M.Hum ini menjadi sarana untuk mengenalkan caleg perempuan yang akan maju pada Pileg 2019 melalui media, LSM dan dinas yang menangani upaya pemberdayaan perempuan di Aceh. Pertemuan ini juga berhasil merumuskan rencana strategis pemenangan perempuan pada Pileg 2019. (rel/ris)