Jum`at, 17 Oktober 2025
Beranda / Berita / Aceh / Calon Rektor Prof Agussabti, Siap Bawa USK ke Panggung Dunia

Calon Rektor Prof Agussabti, Siap Bawa USK ke Panggung Dunia

Kamis, 16 Oktober 2025 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Prof Agussabti menyerahkan dokumen pendaftaran sebagai Calon Rektor USK. Ia pun siap membawa USK ke panggung dunia. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Langit kampus Darussalam kembali riuh menjelang pemilihan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) periode 2026-2031. Di antara sejumlah nama, satu figur yang mencuri perhatian civitas akademika adalah Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU akademisi berpengalaman yang dikenal santun, visioner, dan konsisten memperjuangkan transformasi pendidikan tinggi.

“Semoga Allah mengabulkan doa dan usaha kita untuk amanah memimpin USK ke depan. Terima kasih banyak atas segala doa dan dukungannya. Amin,” ujar Agussabti, menanggapi dukungan yang mengalir dari rekan sejawat, mahasiswa, dan alumni.

Namun di balik ungkapan syukur itu, tersimpan tekad besar. Bagi Agussabti, pencalonannya bukan semata langkah personal, melainkan panggilan tanggung jawab untuk membawa USK naik kelas dari kampus regional menjadi universitas riset berkelas dunia.

“USK punya sejarah panjang dan reputasi kuat. Tapi ke depan, kita perlu lebih berani bertransformasi memperkuat tata kelola modern, memperluas kolaborasi global, dan memastikan riset kita memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” katanya kepada Dialeksis.com.

Agussabti menekankan pentingnya menggeser orientasi kampus bukan hanya mengejar peringkat dan reputasi, tapi juga relevansi dan kebermanfaatan sosial.

“Riset dan inovasi harus menjawab kebutuhan zaman dari ketahanan pangan, energi terbarukan, hingga ekonomi digital. Perguruan tinggi tak boleh terpisah dari denyut masyarakatnya,” ujarnya.

Bagi Agussabti, USK memiliki modal besar yakni SDM unggul, jejaring alumni luas, dan posisi strategis di kawasan barat Indonesia. Tantangannya kini adalah menyatukan potensi itu dalam visi bersama.

“Kita harus menciptakan ekosistem akademik yang terbuka, kolaboratif, dan berorientasi solusi. Di era perubahan cepat, keunggulan bukan ditentukan oleh siapa yang paling pintar, tapi siapa yang paling adaptif dan bersatu,” katanya.

Dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tenang namun tegas, Agussabti memandang jabatan rektor bukan sebagai kekuasaan, melainkan amanah.

“Memimpin universitas bukan sekadar mengelola, tapi menginspirasi. Saya ingin membangun budaya akademik yang sehat, transparan, dan menghargai gagasan,” ucapnya.

Ia menyebut transformasi USK akan dimulai dari hal mendasar seperti memperkuat etos kerja, memperbaiki sistem pelayanan, dan membuka ruang seluas-luasnya bagi inovasi sivitas akademika.

“Kita harus menyiapkan generasi mahasiswa yang berpikir global tapi berpijak pada nilai lokal dan keislaman. Itulah ciri khas USK yang tak boleh hilang,” tambahnya.

Menjelang masa penjaringan calon rektor, Agussabti mengajak seluruh keluarga besar kampus menjaga suasana kondusif. Ia menilai momentum pemilihan ini bukan arena pertarungan, tetapi wadah untuk menyatukan gagasan terbaik.

“Pemilihan rektor bukan soal siapa yang menang, tapi tentang arah USK ke depan. Mari kita jadikan proses ini sebagai ruang musyawarah yang bermartabat,” kata Agussabti terkenal sebagai penceramah itu menutup pembicaraan.

Di tengah dinamika kampus dan tantangan global pendidikan tinggi, kehadiran sosok seperti Prof. Agussabti menjadi penanda harapan bahwa perubahan tak selalu datang lewat retorika, tapi melalui keteladanan, kerja nyata, dan kesungguhan mengabdi.

USK kini menatap babak baru. Dan di balik doa dan usaha yang ia sebut, Prof. Agussabti ingin menegaskan satu hal: bahwa masa depan universitas ini adalah tentang keberanian untuk terus berbenah dengan akal, hati, dan niat yang tulus. [ra]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI