Safrizal ZA yang sudah resmi mengakhiri tugasnya sebagai Pj Gubernur Aceh sejak dilantik 22 Agustus 2024 sempat melontarkan candaan di acara pelantikan Muzakir Manaf sebagai Gubernur Aceh dan Fadhullah sebagai Wakil Gubernur Aceh. [Foto: Tangkapan layar YouTube DPR Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Safrizal ZA yang sudah resmi mengakhiri tugasnya sebagai Pj Gubernur Aceh sejak dilantik 22 Agustus 2024 sempat melontarkan candaan di acara pelantikan Muzakir Manaf sebagai Gubernur Aceh dan Fadhullah sebagai Wakil Gubernur Aceh. 

“Sebenarnya sudah lama ingin di kirim ke Aceh, tapi harus mutar-mutar dulu,” ujar Safrizal yang mengaku sudah tiga kali menjadi Gubernur di Republik Indonesia, Rabu (12/2/2025). 

Dalam sambutannya Safrizal mengaku sudah menuntaskan amanah sebagai pejabat gubernur Aceh. Safrizal lalu mengutip ungkapan Mualem: “biar sebentar tapi bermakna.” Safrizal lau melanjutkan dengan permohonan maaf. 

“Izinkan saya secara pribadi dan keluarga memohon samudera masf yang tiada terhingga atas berbagai khilaf yang mungkin saya lakukan sengaja atau tampa sengaja,” ujarnya. 

Safrizal juga menegaskan bagaimanapun dirinya adalah orang Aceh dan selamanya tetap orang Aceh. “Pakiban pih lon ureung Aceh, selama jih pih ureung Aceh,” tegasnya. 

Safrizal juga menyampaikan apa yang sudah dilakukannya sejak pertama dilantik oleh Mendagri sampai hari terakhir dirinya bertugas sebagai Pj Gubernur Aceh. 

Safrizal juga mengucapkan selamat kepada Muzakir Manaf dan Fadhlullah. “Teriring doa semoga kepemimpinan yang baru membawa Aceh ke arah yang lebih Islami, maju, bermartabat dan berkelanjutan sebagaimana visi keduanya,” sebutnya. 

Safrizal juga menyampaikan apresia dan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat Aceh, Forkopimda, instansi vertikal, aparat keamanan, akademisi, tokoh masyarakat, dunia usaha dan anggota DPR - DPD RI. 

Safrizal juga menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan anggota DPR Aceh. “Tak sekalipun saya diinterupsi dalam sidang paripurna,” kata Safrizal. 

Safrizal menyebut sinergi eksekutif dan legislatif adalah penentu kesuksesan pelaksanaan tugasnya selama berkerja di Aceh. 

Selama menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh yang menjadi tugas Safrizal adalah menjaga stabilitas pemerintahan, mendorong pertumbuhan ekonomi, memperbaiki insfrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memastikan layanan publik menjadi lebih baik. 

“Dua tugas utama dari Bapak Menteri Dalam Negeri untuk mensukseskan PON ke-21 serta mendukung pelaksanaan Pilkada serentak 2024 tuntas dilaksanakan dengan tas tas tas,” kata Safrizal. 

Safrizal juga menyampaikan bahwa dalam enam bulan terakhir bisa menurunkan angka kemiskinan sebesar 2 persen, menjadi 12 persen walau masih di atas rata-rata nasional. 

“Kalau turun 2 persen tiap tahun insya Allah dalam tiga tahun kita bisa jadi sejajar dengan rata-rata nasional,” tutupnya. []