Catatan Ringan Risman Rachman Terhadap Debat Publik Perdana
Font: Ukuran: - +
Reporter : Risman Rachman
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Alhamdulillah, tahapan Pemilihan Kepala Pemerintah Aceh sudah tiba di Debat Publik.
Semalam, bertempat di Amel Convention Hall, Blang Oi, Banda Aceh, kedua pasangan hadir ditemani oleh pendukung masing-masing.
Bustami Hamzah - Fadhil Rahmi terlihat gagah dengan pakaian jas hitam - putih. Muzakir Manaf - Fadhlullah juga sama gagah dengan kemeja seragam biru muda.
Frisca Clarissa sebagai moderator dari Kompas juga tampil bersahaja dengan pakaian muslim hitamnya. Sesekali, para kandidat terlihat melirik moderator.
Undangan dibagi dalam tiga deretan. Sebelah kiri di isi para pendukung 01 dengan pakaian putihnya. Sedangkan disebelah kanan diisi oleh pendukung 02. Keduanya cukup semangat memberi dukungan kepada pasangan masing-masing.
Sesekali, mereka juga ikut nakal “mengganggu” kandidat saat berbicara. Moderator yang sempat beberapa kali mencoba menenangkan, akhirnya terlihat “menyerah.” Hanya senyumnya yang memberi kode agar segera tenang.
Di deretan tengah, di isi tamu undangan lainnya. Saya dikasih kesempatan hadir dan duduk di deretan tengah, disamping Sekjen Forum LSM Aceh.
Acara berlangsung tertib mulai dari pembacaan kalam ilahi hingga menyanyikan lagu yang menjadi jingle Pilkada Aceh berjudul “Suara Masa Depan” ciptaan Gusti Megalopolis.
Ketua KIP Aceh Agusni AH terlihat cukup bagus saat menyampaikan sambutannya. Saya tertegun saat disampaikan “Semoga dari sini (debat) lahir pemimpin yang mampu mewujudkan Aceh yang Islami, Maju, Sejahtera, Berkeadilan, Beridentitas, dan Berkelanjutan….”
Pernyataan diujung pidato ketua KIP Aceh itu tidak lain adalah gabungan dari rumusan visi dari kedua pasangan calon. Ini seperti tanda bahwa KIP Aceh tidak memihak.
Pasangan calon kemudian menyampaikan secara lebih lengkap visi dan misi masing-masing setelah dipersilahkan oleh moderator. Bustami Hamzah juga ikut menyampaikan masalah pokok Aceh dan Fadhlullah melengkapi penyampaian visi oleh Mualem termasuk yang menjadi program priorotas.
Debat berlangsung dalam beberapa segmen. Ada delapan pertanyaaan, empat diantaranya disiapkan oleh Panelis yang dibacakan oleh moderator dan empat pertanyaan lainnya langsung disampaikan oleh masing-masing calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Dari cara menjawab pertanyaan yang disiapkan Panelis bisa dipastikan tidak terjadi kebocoran sebagaimana sempat diduga. Panelis yang ikut hadir semuanya terlihat menyaksikan langsung jalannya acara.
Sebelumnya secara simbolis menyerahkan pertanyaan kepada Ketua KIP Aceh dan KIP Aceh menyerahkannya kepada moderator. Moderator juga memastikan amplop dalam keadaan tersegel. (Bersambung ….). [rr]