Catut Nama Dialeksis, Berita Palsu Meresahkan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Baga
Ilustrasi Hoaks. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM| Aceh Utara - Nama media Dialeksis.com dijadikan “senjata” untuk menakut-nakuti aparatur kampung. Dialeksis.com tidak pernah menayangkan berita itu, namun screenshot berita seolah-olah produk Dialeksis.com beredar di grub WA aparatur kampung.
Aparatur kampung yang terkejut dengan “pemberitaan” itu mencari tahu kebenaranya. Mengapa Dialeksis.com tidak melakukan konfirmasi saat menayangkan berita yang terkesan fitnah dan menghakimi itu.
Screenshot tersebut ahirnya sampai ke Dialeksis.com. Dalam screenshot tersebut tertulis berita dengan logo Dialeksis.com “Oknum Tuha Puet (BPD) Kampung Buket Diduga Main Proyek Pakai Dana Desa”.
Dalam screenshot itu disebutkan oknum tuha puet Kampung Buket, Kecamatan Kutamakmur, Aceh Utara, diduga kuat terlibat langsung dalam praktek jual beli proyek di salah satu Dinas Provinsi Aceh.
Mirisnya, praktek tersebut diduga dilakukan atau dibiayai dengan memakai dana desa Gampong Buket secara illegal diluar angaran yang sudah ditetapkan dalam APBDes. Hal tersebut terungkap ketika media ini mewawancarai salah satu warga desa tersebut. Demikian isi tulisan dalam screenshot tersebut.
Karena namanya dicatut, dan media Dialeksis.com tidak pernah menayangkan berita sesuai dengan screennshot tersebut, tim Dialeksis.com mencari tahu duduk persoalan yang sebenarnya untuk dapat menentukan sikap selanjutnya.
Ketika Dialeksis.com melakukan konfirmasi kepada Ismuhar, Tuha Peut Kampung Buket, Kecamatan Kutamakmur via selular, Jumat (10/12/2021) malam, Tuha Peut ini juga terkejut dan merasa nama baiknya dicemarkan.
“Kalau begitu persoalanya sudah jelas, Dialeksis.com tidak ada membuat berita itu. Karena media faktual, wartawan yang professional pasti akan melakukan croschek, melakukan konfirmasi atas sebuah pemberitaan untuk mengetahui kebenaranya,” sebut Ismuhar.
“Namun screenshot ini kami dihakimi, foto kami dipampang. Kami akan melakukan upaya hukum atas kejadian ini dengan melaporkan orang yang mengirimkan screenshot dalam grub WA aparatur kampung,” sebut Ismuhar.
Ismuhar kepada Dialeksis.com menjelaskan siapa yang mengirimkan screenshot itu. Dia juga ingin tahu persis apa latar belakang sehingga sreenshot tersebut ada. Untuk itu, karena nama baiknya sudah dicemarkan, dia akan menempuh jalur hukum.
Demikian dengan Geucik Kampung Buket, M. Ali, ketika diminta Dialeksis.com keteranganya via selular secara terpisah, dia juga mengakui terkejut dengan pemberitaan dalam screenshot tersebut. Pihaknya sedang berembuk untuk menentukan sikap atas kejadian ini.
Sementara itu, Bahtiar Gayo, Pimpinan Redaksi/ Penanggungjawab Dialeksis.com, yang dirugikan atas screenshot tersebut, karena medianya sudah dibawa-bawa, akan melakukan musyawarah untuk menentukan sikap.
“Kita akan melakukan upaya hukum untuk pembelajaran atas kejadian ini, agar ke depanya semua pihak jangan lagi melakukan hal serupa, mencatut nama media. Agar semua pihak menghargai media, menghargai wartawan yang melakukan tugasnya dengan professional,” sebut Bahtiar Gayo.
Menurutnya screenshot itu jelas-jelas hasil editan, bukan produk Dialeksis.com. Screenshot tersebut berbeda dengan produk berita Dialeksis.com, walau screen tersebut menggunakan logo Dialeksis.com.
Perbedaan itu sangat mencolok, bila produk Dialeksis.com ketika discreenshot, sudah pasti akan dua logo Dialeksis, kemudian disusul dibawahnya dengan link berita, kemudian judul berita, baru tanggal dan waktu, disusul sejumlah akun media sosial baik FB, twiter, WA atau telegram untuk menshare berita.
Dibawahnya nama reporter disusul foto pendukung berita. Namun dalam screenshot yang beredar di grub WA aparatur Buket, Kecamatan Kutamakmur ini, format Dialeksis ini tidak ada, di atas foto langsung judul berita dan kemudian disusul isi berita. [Baga]