Cegah Stunting, Puluhan Calon Fasilitator Dilatih Pola Asuh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Calang - Sebanyak 30 calon pelatih kurikulum pengasuhan bagi orang tua di Aceh yang berasal dari Kabupaten Aceh Jaya mendapatkan pelatihan terkait penggunaan modul kurikulum pengasuhan "Menjadi Orang Tua Hebat" dengan konteks lokal Aceh, pada 16-20 December 2019 di Hotel Pantai Barat, Aceh Jaya.
Kegiatan yang dilaksanakan atas dukungan UNICEF Perwakilan Aceh bersama mitra kerja PKBI Aceh, melibatkan peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Keluarga Berencana/Bina Keluarga Balita tingkat kabupaten/kota dampingan UNICEF serta mitra pendukung layanan pengasuhan di Aceh, seperti Dinas Kesehatan, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMPKB), Sekber Malnutrisi Aceh Jaya, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Jaya, Tenaga Kesehatan puskesmas, Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Lembaga pemerhati anak lainnya.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang merupakan salah satu upaya kita menanggulangi malnutrisi," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Jaya, Ners. Hj. Ernani Wijaya, S.Kep saat memberikan sambutan dan arahannya, Senin (16/12/2019).
Ernani berharap pelatihan ini dapat melatih calon pelatih menjadi pelatih terampil dalam pengasuhan anak, sehingga dapat membimbing orang tua meningkatkan praktek pola asuh positif dalam keluarga secara optimal.
"Pada dasarnya setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usianya, karenanya penting untuk memantau tumbuh kembang anak melalui konseling dan edukasi pengasuhan", kata Ernani yang juga ketua tim Pembina PKK Kabupaten Aceh Jaya.
"Konseling dan edukasi pengasuhan dapat berdampak positif jika terjalinnya kerjasama dengan mitra, adanya sistem responsif dan positif, termasuk dukungan perencanaan dan penganggaran yang mendukung", lanjutnya.
Sementara itu perwakilan PKBI Aceh selaku panitia, Khaidir mengharapkan kegiatan pelatihan ini akan berjalan lancar sampai 5 hari ke depan dan kurikulum pengasuhan dengan konteks lokal Aceh ini dapat disampaikan dengan baik kepada peserta.
"Kami juga berharap dengan terlaksananya pelatihan ini, bukan saja akan menambah kapasitas calon pelatih, tapi juga menjadi bentuk advokasi dalam proses penanggulangan malnutrisi melalui penguatan praktek pola asuh di Aceh" ujar Khaidir.
Pada rangkaian pelatihan calon fasilitator "Kurikulum Pengasuhan Anak Bagi Orang Tua" kali ini, pihak penyelenggara juga melibatkan 4 orang Master of Trainer (MoT) dari Aceh Jaya serta 2 MoT dari provinsi yang bertugas untuk memfasilitasi selama kegiatan berlangsung.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini diharapkan calon fasilitator mampu memfasilitasi dan mensupervisi kegiatan layanan pengasuhan di desa, seperti di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu, Kelas Ibu, Kegiatan PKK, Rumah Desa Sehat, dan lain sebagainya. Peserta juga diharapkan dapat aktif menjadi agen perubah dalam merancang aksi dan melakukan advokasi perbaikan perencanaan dan penganggaran dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting melalui program pengasuhan, baik dari level desa sampai kabupaten. (rls)