Cek Zainal Buka Workshop Berlian
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Permainan tradisional zaman dulu banyak mengajarkan pendidikan karakter, namun seiring perkembangan zaman, anak-anak sekarang mulai melupakan permainan tradisional, dan lebih asyik dengan gadget ataupun permainan modern lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin saat membuka workshop psikologi Bermain Experiental Learning Anak (Berlian) di Aula Gedung Mawardy Nurdin, Sabtu (3/11).
Acara yang digagas oleh Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh dan diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari kaum ibu dan mahasiswi itu menghadirkan pakar permainan anak tradisional, Dr Iswinarti MSi Psikolog. Beragam permainan anak tradisional seperti lempar bola, engklek, dan loncat karet pun ditampilkan di sana.
Pemko Banda Aceh, kata Cek Zainal, memberikan kredit khsusus kepada Fakultas Psikologi Unmuha Aceh yang telah berinisiatif melaksanakan workshop tersebut. Tema yang diusung juga cukup menarik yakni "Membangun Karakter dan Kompetensi Sosial Anak Melalui Penerapan Permainan Tradisional dengan Metode ‘Berlian’."
Menurutnya, sebenarnya Aceh kaya dengan jenis permainan tradisional yang ternyata bisa menstimulus perkembangan jiwa anak, bahkan sebagai sarana edukasi.
"Sebagai contoh permainan mobil-mobilan dari bambu dan sandal bekas, telepon-teleponan dari kaleng bekas, dan lain-lain. Namun seiring dengan perjalanan waktu, jenis permainan tradisional ini mulai punah dan sudah tidak banyak kita temukan," katanya.
Cek Zainal pun berharap dengan workshop yang diinisiasi oleh Unmuha Aceh itu dapat memotivasi semua pihak untuk senantiasa memberikan pendidikan karakter kepada anak termasuk dengan menggali kembali permainan tradisional anak yang sudah mulai punah. (Jun)