Cek Zainal Harapkan Peran Mahasiswa Hapus Stigma Negatif Terhadap Aceh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin mengharapkan peran aktif kalangan mahasiswa untuk menghapus stigma negatif terhadap Aceh. Pertama soal pemahaman yang salah terkait penerapan syariat islam, dan kedua terkait kondisi keamanan.
"Saat ini masih ada kesan ketika orang luar bicara soal penerapan syariat Islam di Aceh, digambarkan Islam yang ektrsim. Padahal Islam itu agama yang rahmatan lil 'alamin. Penerapan syariat Islam di Aceh hanya berlaku kepada muslim, bukan penganut agama yang lain."
Hal tersebut diungkapkan Cek Zainal -panggilan akrab Zainal Arifin pada acara pembukaan Pra Musyawarah Nasional dan Pelatihan Kepemimpinan Asian Law Student Association (ALSA) XXV di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Senin (17/9/2018).
Menurut Cek Zainal, Pemko Banda Aceh di bawah kepemimpinan Aminullah Usman dan dirinya bertekad untuk membuktikan kepada dunia jika Banda Aceh bisa maju dengan penerapan syariat Islam. "Untuk itu, kami mengusung visi ‘Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah’ dalam pemerintahan kami untuk lima tahun ke depan."
"Stigma negatif lainnya terkait kondisi keamanan yang belum kondusif di Aceh. Padahal hal itu nyata-nyatanya salah besar. "Adik-adik mahasiwa bisa membuktikan sendiri jika kota kami ini aman dan nyaman, warga juga ramah dan sangat memuliakan tamu sesuai dengan moto yang kami usung Geutanyo Mandum Tameusyedara," katanya.
Ia pun berharap para mahasiwa yang sering disebut sebagai agent of change untuk dapat menyampaikan kepada dunia tentang kondisi Aceh khususnya Banda Aceh hari ini. "Besar harapan kami agar Banda Aceh tidak terus termarjinalkan oleh stigma-stigma negatif tersebut. Banda Aceh sangat aman dan nyaman bagi setiap tamu yang datang, termasuk bagi para investor," katanya lagi.
Wakil wali kota juga mengatakan menyambut baik kegiatan yang dirangkai dengan seminar nasional "Peran Pemerintah dan Masyarakat Terhadap Penegakan Hukum dan Pemanfaatan Kawasan Ekosistem Leuser sebagai Paru-paru Dunia" tersebut. "Kami yakin kegiatan ini dapat menghasilkan hal yang bermanfaat bagi kota kami tercinta."
Pra Musyawarah Nasional dan Pelatihan Kepemimpinan Asian Law Student Association (ALSA) XXV sendiri diikuti oleh 14 local chapter ALSA Indonesia. Delegasi yang hadir antara lain berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Gajah Mada. (Jun)