Cuaca Buruk, Nelayan di Aceh Timur Enggan Melaut
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com - Sebagian nelayan di sepanjang pesisir pantai Kabupaten Aceh Timur masih enggan melaut, karena cuaca buruk yang terjadi selama suasana lebaran Idul Fitri 1439 Hijriyah masih terjadi.
Pantauan di Dermaga TPI Kuala Idi Cut, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu, puluhan kapal motor (KM) dalam ukuran sedang memilih bersandar di dermaga tersebut.
Sementara kapal dalam ukuran besar seperti Kapal Pukat Langga bersandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi.
"Sebagian nelayan ada yang nekat melaut. Tapi rata-rata mereka belum melaut dengan alasan cuaca yang tidak menentu," ujar Zainuddin Salam, tokoh nelayan Aceh Timur.
Ia mengatakan, kebiasaan nelayan H+4 Idul Fitri sudah mulai melaut. Tapi kali ini H+8 mayoritas kapal belum melaut. "Kondisi ini dipicu cuaca buruk dengan angin kencang yang disertai ombak besar setinggi diatas 3 meter," ujar Zainuddin Salam.
Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kasat Polair, Iptu Pidinal Limbong, dikonfirmasi Jumat siang membenarkan angin kencang yang disertai ombak besar melanda perairan Selat Malaka.
"Nelayan yang nekat melaut kita harap tetap menggunakan baju pelampung selama beraktifitas di laut, sehingga jika terjadi kecelakaan laut dapat dihindari korban jiwa," ujarnya.
"Jika tiba-tiba muncul badai, maka segera mencari perlindungan atau kembali ke dermaga," imbuh Pidinal Limbong.
Sementara itu, harga ikan segar di Kota Lhokseumawe, mengalami kenaikan akibat berkurangnya hasil tangkapan nelayan setempat karena cuaca buruk.
Pantauan terhadap harga berbagai jenis ikan segar di pasar ikan Pusong di Lhokseumawe, umumnya menunjukkan kenaikan.
Salah seorang pedagang, Darmawan mengatakan, harga ikan sangat tidak menentu dalam sepekan terakhir. Bahkan kondisi tersebut sudah terjadi dalam dua bulan terakhir.
"Harga ikan sangat tidak menentu, terkadang hari ini naik tinggi dan besoknya turun. Namun pada umumnya, selama ini kondisi harga ikan segar naik," ucap pedagang ikan.
Sebutnya, untuk harga ikan cakalang biasanya harga stabil Rp25 ribu kini naik menjadi Rp35 ribu/Kg.
Melonjaknya ikan segar dengan harga tinggi tersebut, bukan hanya terjadi pada jenis ikan tongkol saja, tapi juga semua jenis ikan segar lainnya.
Hanya untuk jenis udang saja dengan berbagai ukuran yang masih normal harganya. (Antara)