Demo Ekskul: Ratoh Jaroe Akan Tampil Serentak di 200 Sekolah Jakarta
Font: Ukuran: - +
Anak-anak Trads70 saat melakukan latihan di SMA 70, Jl. Bulungan, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Juli 2019.
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Salah satu kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) tahun 2019 adalah Demo Ekstrakulikuler. Demo tersebut akan serentak dilakukan di berbagai sekolah yang ada di Indonesia sebagaimana yang dilaksanakan selama ini. Yang paling unik, tahun ini tari asal Provinsi Aceh, Ratoh Jaroe dipilih menjadi salah satu ekstrakulikuler di 200 lebih sekolah menengah atas (SMA) baik di DKI Jakarta, Tangerang Selatan dan Banten.
King of Ratoh Jaroe Yusri Saleh atau akrab disapa Dek Gam mengatakan, salah satu kampanye yang dilakukan pihak sekolah untuk menarik minat anak didik tahun ajaran baru adalah dengan menggelar demo ekskul.
"Dan Alhamdulillah, Ratoh Jaroe asal Nanggroe dipilih menjadi salah satu ekstrakulikuler di 200 lebih sekolah SMA di Jakarta, Banten, dan Tangerang Selatan," ujar Dek Gam, usai latihan di SMA 70 Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019.Menurur Dek Gam, hampir di seluruh sekolah SMA di Jakarta telah mengenal tari Ratoh Jaroe. Sekolah-sekolah tersebut pun sudah punya ekstrakulikuler masing-masing termasuk tari Ratoh Jaroe.
"Namun, tahun ini minat untuk mempelajari tari Ratoh Jaroe makin meningkat dan itu membuat kita bangga, karena diplomasi kebudayaan yang kita lakukan berhasil. Dan ini sangat fenomenal," kata Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) itu.Sementara, Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal mengatakan salah satu tugas BPPA di Jakarta selain memfasilitasi hubungan kerja pemerintah Aceh dengan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi lainnya, juga mengelola dan melaksanakan pelaksanaan promosi potensi Aceh baik sumber daya alam, seni dan budaya.
"Dan kesenian Aceh, yakni tari Ratoh Jaroe semakin dikenal oleh berbagai pihak di Jakarta dan sekitarnya. Itu juga berkat kawan-kawan kesenian di Badan Penghubung, terutama di Anjungan Aceh, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang telah bekerja keras hingga tarian kreasi ini naik kelas," ujar dia.Almuniza berharap, pelaku kesenian Aceh di Jakarta tidak bosan-bosannya untuk terus mempromosikan kebudayaan Aceh kepada khalayak Jakarta. Bahkan, kata dia, tahun depan BPPA akan mendukung pengembangan tarian Aceh tersebut ke daerah lain, yakni ke Kalimantan dan Sulawesi.
"Karena itu, BPPA mengajak seluruh komunitas Aceh yang ada di Sulawesi dan Kalimantan untuk mengusulkan permintaan pelatih kepada BPPA. Nantinya, BPPA akan mengirimkan pelatih Ratoh Jaroe dengan syarat, minimal ada 100 orang yang akan dilatih," jelas dia. (pd/rel)