Ilustrasi

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejumlah desa yang ada di Provinsi Aceh, saat sekarang ini dinilai sudah mulai peduli terhadap pengembangan pustaka desa, termasuk dalam memenuhi jumlah buku.

Pegiat Sosial Masyarakat Desa Aceh, Dahlan M Isa mengatakan, perpustakaan ditingkat desa merupakan sebagai hal yang wajib, karena hal tersebut merupakan sebagai perintah dari Kementerian Desa. Maka saat sekarang ini hampir seluruh desa di Aceh sudah memiliki pustaka.

“Jadi sejak tahun 2015 lalu, budaya literasi mulai digalakkan disetiap desa di Aceh dan dana desa dibolehkan untuk dipergunakan untuk perpustakaan desa, serta melakukan pengadaan buku,” ujar Dahlan kepada dialeksis.com, Jumat (7/8/2021).

Dahlan menambahkan, setiap buku yang ada di perpustakaan desa tersebut, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan desa setempat, meskipun demikian juga boleh disisipkan buku-buku yang diperuntukkan bagi akademisi di setiap perpustakaan desa tersebut.

Maka kesimpulannya desa harus membangun perpustakaan dan kelengkapannya, maka desa di Aceh sudah mulai peduli terhadap budaya literasi, hanya saja tinggal menggerakkan masyarakat untuk mau membaca.

“Saya pernah dapatkan di salah satu desa di Aceh, maka apabila ada anak-anak yang pergi ke perpustakaan desa maka diberikan hadiahnya bervariasi dan hal itu merupakan salah satu hal untuk mengerakkan budaya membaca,” tutur Dahlan.