kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dewan Guru Besar UIN Ar-Raniry Minta Menag Cabut Pembatalan Kelulusan Prof Syahrizal

Dewan Guru Besar UIN Ar-Raniry Minta Menag Cabut Pembatalan Kelulusan Prof Syahrizal

Jum`at, 08 Mei 2020 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

UIN Ar-Raniry. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Forum Dewan Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh meminta Menteri Agama Fachrul Razi agar mencabut surat pembatalan kelulusan Prof Syahrizal Abbas pada seleksi administrasi Pengadaan JPT Pratama Kementerian Agama Tahun 2020.

Dewan Guru Besar UIN Ar-Raniry menulis terbuka yang langsung ditujukan kepada Menteri Agama Fachrul Razi.

Dalam surat tertanggal 4 Mei 2020 itu, disampaikan sejumlah alasan, saran dan resiko jika Menteri Agama tidak mencabut pembatalan kelulusan Prof Syahrizal.

Poin pertama yang dikemukakan dalam surat itu adalah; kebijakan Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Warul Walidin yang menyurati Menteri Agama untuk membatalkan kelulusan Prof Syahrizal dianggap career distancing dan merugikan lembaga UIN Ar-Raniry.

“Ini dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak di masyarakat dan mahasiswa UIN Ar-Raniry yang tentunya keadaan ini akan merugikan lembaga pendidikan tinggi Islam (UIN Ar-Raniry) itu sendiri,” jelas surat yang ditandatangani oleh 12 Dewan Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Dalam surat itu, Dewan Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh juga meminta Senat Universitas UIN Ar-Raniry agar segera menggelar rapat senat guna menyikapi kasus ini dan situasi lain yang berkembang di kampus itu, sehingga tidak menimbulkan hal terburuk bagi kampus.

Surat terbuka Dewan Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu beredar cepat media sosial.

Surat ini ditandatangani oleh 12 guru besar UIN Ar-Raniry, Diantaranya; Prof. A.Hamid Sarong, Prof Al Yasa Abubakar, Prof Azman Ismail, Prof Eka Srimulyani, Prof. Farid Wajidi Ibrahim, Prof Iskandar Usman, Prof. Jamaluddin, Prof. M. Hasbi Amiruddin, Prof. Misri A. Mukhsin, Prof. Nazaruddin, Prof Rusydi Ali Muhammad, Prof Syamsul Rizal, Prof. Syahrizal Abbas. (ZU)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda