Di Bawah Kepemimpinan Azhari Cage, BRA Komitmen Tuntaskan Reparasi Mendesak Usulan KKR Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Kepala Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Azhari Cage. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Azhari Cage mengaku komitmen akan menuntaskan segala permasalahan korban konflik di Aceh, termasuk pada usulan reparasi mendesak terhadap 245 korban konflik yang diajukan oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh yang hingga hari ini masih terkendala pada realisasi anggaran.
Ke depan, ia mengaku akan mencoba berkomunikasi dengan KKR Aceh, mencoba berkomunikasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) selaku penyedia anggaran dan akan berkomunikasi dengan Gubernur Aceh Nova Iriansyah selaku pengguna anggaran.
Karena ia masih baru menjabat sebagai Kepala BRA, Azhari mengaku belum melihat data dan berkas pengajuan reparasi mendesak terhadap 245 korban konflik. Azhari juga mengaku akan mempelajari sejauh mana perkembangan tersebut telah berjalan.
“Intinya, kalau memang itu suatu kewajiban bagi Pemerintah Aceh dan ada rekomendasi lengkap dari KKR Aceh dan secara aturan tidak terkendala apapun, kita akan tetap perjuangkan anggarannya,” ujar Azhari Cage kepada reporter Diaeleksis.com, Banda Aceh, Sabtu (11/12/2021).
Azhari juga memohon dukungan dari semua pihak. Di bawah kepemimpinannya, Azhari mengaku akan berusaha sekeras mungkin dan mencoba berbuat yang terbaik kepada masyarakat Aceh, terutama terhadap korban konflik dan kepada keluarga eks kombatan yang menjadi yatim karena konflik di Aceh.
Khususan terhadap 245 orang yang namanya sudah di data dan diusulkan reparasi mendesak oleh KKR Aceh, Azhari berharap agar mereka bersabar sebentar. Karena ia akan berusaha berkoordinir dengan segala pemangku kepentingan.
“Kepada para korban yang namanya sudah di data harap bersabar dahulu. Akan kita koordinasikan dengan seluruh pemangku kepentingan yang berwenang terhadap anggaran,” pungkasnya.
- Polresta Banda Aceh Capai Angka Tertinggi Vaksinasi: Apresiasi Ini Layak Diberikan Kepada Masyarakat
- Sejak 2018, Kekerasan Seksual Dominasi Kasus Anak di Pesantren
- Mutasi, Waka Polres dan Dua Kapolsek di Aceh Tamiang Diganti
- Kekerasan Berbasis Gender Online Marak Terjadi Sejak Dua Terakhir, Ini Datanya