DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Proyek pembangunan Tol Banda Aceh-Sigli ditargetkan selesai pada Maret 2021 mendatang. Proyek strategis nasional yang berada di bawah tanggung jawab PT Hutama Karya (Persero) ini mampu menekan jarak tempuh yang semula 3 jam menjadi 1,5 jam perjalanan saja.

Pembangunan infrastruktur jalan menjadi salah satu yang dilakukan pemerintah untuk mengupayakan pemerataan ekonomi daerah. Melansir YouTube adhikaryaID yang tayang pada Senin (11/5/2020), Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) mampu menekan jarak tempuh yang semula mencapai 111 Km menjadi 72 Km.

Tol ini dibangun dengan enam seksi dengan total investasi diperkirakan sebesar Rp 12,35 triliun. Rute Seksi 1 yakni Padang Tiji-Seulimeum sepanjang (25,2 Km), Seksi 2 Seulimeum-Jantho (6,1 Km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 Km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14,7 Km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro (7,7 Km) dan Seksi 6 Kuta Baro-Simpang Baitussalam (5 Km).

Khusus di seksi 4, sebanyak 87 persen lahan sudah dibebaskan yakni sepanjang 12,68 Km dari total panjang 14,71 Km.

Ada yang menarik untuk pembangunan Tol Banda Aceh - Sigli ini, salah satunya pembangunan underpass untuk lintasan gajah. Di bangun di Seksi 1 yakni antara Lembah Seulawah dan Padang Tiji.

Pembangunan dilakukan agar mamalia bergading besar itu tetap bebas berkeliaran dan melintas di habitatnya, namun tidak mengganggu pengguna jalan tol. Underpass ini diperkirakan dapat dilintasi hingga 100 ekor gajah.

Selain mempersingkat perjalanan, kehadiran pembangunan proyek tol ini dapat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh dari 4 persen menjadi 5 persen lebih.

Hal ini diakibatkan oleh perputaran anggaran proyek yang sebagian besar beredar di Aceh. Salah satunya dengan memberdayakan penduduk lokal untuk terlibat langsung di sejumlah unit pengerjaan proyek Tol Banda Aceh - Sigli.

Rampungnya tol ini juga dapat mempercepat distribusi barang dan jasa untuk kedua wilayah tersebut. (sm)