DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengelolaan perpustakaan sekolah harus sudah sesuai standar. Selain itu, para pustakawan juga diminta untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan ikut mengkampanyekan gerakan literasi.

"Harus punya standarisasi. Makanya melalui pelatihan ini diharapkan para peserta bisa mengaplikasikan ilmunya saat di sekolah masing-masing nanti," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar melalui Kasi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Dasar, Cut Jarita Susanti saat membuka Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Aula Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Selasa (21/1/2020).

Selanjutnya, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry, Dr Fauzi mengatakan, secara umum perpustakaan sekolah memang belum dikelola dengan baik dan profesional. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas pengembangan kualitas kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

"Kita minim SDM (sumber daya manusia) di perpustakaan sekolah. Makanya melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat pengetahuan baru untuk nantinya diterapkan di sekolah masing-masing," ujar Dr Fauzi.

Selanjutnya Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan sekaligus penanggung jawab kegiatan, Nurhayati Ali Hasan menjelaskan, kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini meliputi manajemen perpustakaan sekolah, pelayanan dan pengembangan koleksi perpustakaan, Gerakan Literasi Sekolah (GLS), pengelolaan bahan pustaka (inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi) dan penerapan teknologi informasi di perpustakaan.

"Sebanyak 60 peserta ini nantinya akan dibekali pula pelatihan sistem otomasi perpustakaan menggunakan aplikasi SchILS dan INLISLite," jelas Nurhayati.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Aceh Library Consultant (ALC) bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI Aceh Besar dengan menghadirkan narasumber dan instruktur dari dosen alumni Prodi Ilmu Perpustakaan kampus setempat. (sm)