DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pasca terpilihnya Muhammad Syah sebagai Direktur Utama (Dirut) PT. Bank Aceh Syariah (BAS), Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) BAS, memberhentikan masa tugas empat direksi dan dua Komisaris Utama (Komut) BAS.

Belakangan terdengar isu kesehatan bank plat merah tersebut akan terpuruk pada Juni-Juli, dalam hal kesehatan bank akan turun dari peringkat 2 ke 3.

Menanggapi hal itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Aceh, Yusri membantah isu tersebut. Dirinya mengatakan, terkait dalam hal kesehatan bank masih sama dan sehat.

"Tidak ada pengaruh buruk dari pergantian struktur, artinya walaupun belum sepenuhnya terisi struktur jajaran BAS, bank beroperasional seperti biasa," ujarnya kepada Dialeksis.com, Selasa (11/4/2023).

Senada dengan Kepala OJK Aceh, Dirut BAS Muhammad Syah mengatakan sistem operasional bank tetap berjalan dengan normal.

"Walaupun orangnya sedang kosong sementara bukan berarti sistem di bank terhenti, semua berjalan dengan baik dan normal-normal saja," jelasnya kepada Dialeksis.com, Selasa (11/4/2023).

Muhammad Syah menyampaikan, semua layanan di BAS tidak terhambat dan tetap normal. Karena kepuasan nasabah prioritas bersama.

Ia berharap dengan kehadiran dirinya sebagai orang nomor satu di Bank Aceh bisa memicu kinerja lebih baik lagi. Sebagai daerah, BAS harus mampu menjadi pendukung kebangkitan ekonomi masyarakat Aceh.