Direktur Bisnis Bulog: Banda Aceh Layak Disebut Kota Kopi Dunia
Font: Ukuran: - +
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menjadi barista kopi sareng di Solong JePe Peunayong, Kamis (21/4/2022) malam. [Foto: Pemko Banda Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bagi siapa saja yang sudah merasakan nikmatnya suguhan kopi di Kota Banda Aceh, pasti suatu saat berharap bisa kembali lagi.
Begitulah kesan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita beserta jajaran saat dijamu ngopi oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman disela kunjungannya ke Kota Banda Aceh, Kamis (21/4/2022) malam.
Bertempat di Solong JePe Peunayong, Febby Novita yang didampingi Ketua TP PKK Nurmiati AR juga mencoba menjadi barista kopi sareng khas Aceh.
“Sesuai dengan filosofi Pak Wali “sejuta rasa sejuta cerita” memang benar adanya, kopi disini sangat menggugah rasa, nikmat serta nyaman untuk dikosumsi, ditambah kehadiran ribuan warung kopi, Banda Aceh layak disebut “Kota Kopi Dunia,” sebut Febby.
Menurut Febby, selain kopi, Banda Aceh juga menawarkan objek wisata yang indah untuk dikunjungi serta wisata kuliner sangat nikmat dan enak.
“Selama kami disini ada beberapa objek wisata yang kami kunjungi mulai dari Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Kapal Apung hingga Pantai Ulee Lheu, dan tak lupa menikmati kuliner masakan Aceh dengan citarasanya yang khas dengan rempah-rempah yang membuat ketagihan,” kata Febby.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Aminullah Usman mengajak Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita untuk mempromosikan bagaimana nikmatnya kopi Aceh yang sejuta rasa sejuta cerita.
“Nanti Bu Febby promosikan kepada teman-teman disana bagaimana nikmatnya kopi Aceh yang sejuta rasa sejuta cerita serta ceritakan nuansa minum kopi di setiap sudut Kota Banda Aceh,” kata Aminullah.
Wali Kota Aminullah Usman juga menyampaikan bahwa saat ini terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, melalui sektor pariwisata.
“Sejak menjabat wali kota hingga sekarang, kami terus optimalkan pembangunan pariwisata untuk meningkatkan perekonomian. Pariwisata juga menyokong Banda Aceh sebagai kota pusat jasa dan perdagangan di Aceh,” kata Aminullah. [HBA]