kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Direktur Lbh Banda Aceh: Pengawasan Di Lapas Lemah

Direktur Lbh Banda Aceh: Pengawasan Di Lapas Lemah

Jum`at, 30 November 2018 08:40 WIB

Font: Ukuran: - +

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Mustiqal Syahputra. (Foto: AJNN)
 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Mustiqal Syahputra angkat bicara terhadap insiden kerusuhan yang di ikuti dengan kaburnya ratusan napi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Lambaro, di Desa Reuleh, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.

Melalui sambungan telepon, Mustiqal yang kini tengah berada di jakarta kepada Dialeksis.com menyesalkan insiden kerusuhan di lapas lambaro tersebut. Pasalnya peristiwa ini bukan kali pertama

"Kita sangat menyesalkan peristiwa kerusuan di lapas Lambaro kembali terjadi. Kejadian Kerusuhan di Lapas Lambaro bukan pertama kali ini saja terjadi. Januari 2018 lalu juga sempat terjadi kerusuhan di lapas itu yang kemudian di ikuti dengan pembakaran terhadap unit perkantoran di lapas," ujarnya.

Menurut Mustiqal, kerusuhan yang terus berulang terjadi di lapas tersebut ekses lemahnya pengawasan di lapas, khususnya terhadap oknum yang bermain di lapas. 

"Inilah akibat lemahnya pengawasan di lapas. Harusnya fungsi pengawasan terhadap oknum lapas dipertegas dan diperketat dari dulu. sehingga tidak memberikan peluang kepada oknum lapas terlibat untuk memainkan standar operasional prosedur (SOP). posisi LP di Lambaro sudah dibiarkan terlalu lama tanpa SOP serta pengawasan yang efektif. Akhirnya ketika SOP baru diterapkan, sejumlah napi merasa gerah karena sudah terbiasa lapas tanpa SOP," imbuhnya. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ratusan orang napi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Lambaro, Aceh Besar dilaporkan melarikan diri setelah sebelumnya menjebol pagar ornamesh baja dan jendela teralis Lapas, pada Kamis (29/11) jelang azan magrib. Petugas Gabungan TNI dan Polda Aceh terus melakukan pengejaran terhadap narapidana yang kabur.

Informasi terakhir yang diperoleh media ini, hingga pukul 23.00 wib kemarin, aparat kepolisian berhasil mengamankan napi yang kabur sebanyak 20 orang. 17 di antaranya sudah dikembalikan ke LP Banda Aceh. Sedangkan ratusan napi lainnya masih terus diburu oleh aparat kepolisian .

Kepala Lembaga Permasyarakatan LP Kelas II A Banda Aceh, Endang Lintang Hardiman MH, mengatakan bahwa kerusuhan yang di ikuti kaburnya ratusan napi ini ditenggarai ekses pemberlakukan standar operasional (SOP) Lapas.

"Mereka (napi) gerah dengan pemberlakukan SOP itu," kata Kepala Lembaga Permasyarakatan LP Kelas II A Banda Aceh, Endang Lintang Hardiman MH, Kamis (29/11). 

Endang menyebut sebelumnya Napi lapas bebas dan terkesan tanpa aturan, 

"Sebelum ini bebas sebebasnya, mau keluar tanpa aturan, pokoknya bebaslah, saat diberlakukan SOP, timbullah kegerahan," pungkas Endang. (HH)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda