Direktur RSUDZA: Corona, Rumah Sakit Bukan Untung Tapi Buntung
Font: Ukuran: - +
Direkktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Abidin, Dr. dr. Azharuddin.(Foto: Indra Wijaya/dialeksis.com)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Direkktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Abidin, Dr. dr. Azharuddin, menggatakan, pasca pandemi Covid-19 RSUDZA saat ini bukan untung malah buntung akibiat wabah virus corona tersebut.
Ia mengatakan, jika ada masyarakat yang mengatakan bahwa rumah sakit diuntungkan karena wabah ini, ia menegaskan bahwa itu salah besar.
“Sebelum Covid-19 muncul, klaim kita perbulannya Rp43 milyar dari BPJS, April dan Mei hanya Rp18 milyar yang kita terima perbulannya selama pandemi,”ujar Azhar, saat penandatangan MOU kerjasama antara ZA dan Kyriad Muraya Hotel Aceh, di ruang meeting Sigli lantai satu hotel Kyriad, Selasa (21/7/2020).
Ia mengatakan, pasca pandemi ini muncul rumah sakit ZA mengalami kerugian Rp25 milyar perbulannya.
“Jika masyarakat ada yang bilang bahwa rumah sakit mencari untung selama masa pandemi ini, saya tegaskan kalau ZA bukan untung tapi buntung,” tegasnya.
Ia mengungkap, jika ada masyarakat yang mempertanyakan mengapa tenaga medis menetapkan seorang pasien yang baru beberapa jam masuk ke rumah sakit dan dinyatakan Covid-19, ia menjelaskan bahwa saat ini di ZA telah memiliki alat Tes Cepat Molikuler (TCM).
“Akurasi TCM 100 persen hampir sama dengan PCR. Makanya kenapa ketemu orang stroke dan di swab hasilnya positif. Jadi kita punya realtime PCR yang bisa kita lakukan selam 45 menit saja. Tidak perlu menunggu sampai dua hari,” ungkapnya.
Ia juga mengungkap, terdakang masyarakat masih skeptis (kurang percaya) terhadap rumah sakit
“Masyarakat masih skeptis, bagaimana seorang pasien sakit jantung dan lanjur usia tiba-tiba dibilang Covid-19,” pungkasnya. (IDW)