Disebut Telah Rugikan Masyarakat, Tokoh Gampong Alue Udep Aceh Timur Minta PT Bumi Flora Tanggung Jawab
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Surat pernyataan bersama warga Gampong Alue Udep, Aceh Timur. [Foto: ist]
DIALEKSIS.COM | Aceh Timur - Pemerintah gampong dan tokoh masyarakat Gampong Alue Udep, Aceh Timur membuat surat pernyataan bersama sehubungan dengan akan berakhirnya operasional Hak Guna Usaha (HGU) PT Bumi Flora.
Berdasarkan salinan surat pernyataan bersama, masyarakat Gampong Alue Udep menyatakan, PT Bumi Flora telah mengambil secara paksa lahan satu dusun, yaitu Dusun Buket Jok dengan luas wilayah lebih kurang 200 hektar.
Selama ini, lanjut mereka, pemegang HGU merusak infrastruktur jalan masyarakat Gampong Alue Udep selama perusahaan itu beroperasional.
Mereka mengaku bahwa selama ini PT Bumi Flora juga tidak pernah menyalurkan dana CSR selama beroperasional di wilayah Gampong Alue Udep.
Mereka juga menuntut pertanggungjawaban atas penyebab hewan liar yang masuk ke pemukiman warga sehingga menyebabkan konflik satwa dan masyarakat setempat.
“Keberadaan PT Bumi Flora hanya merugikan masyarakat kawasan karena menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat Gampong Alue Udep,” demikian bunyi surat bersama sebagaimana dikutip oleh reporter Dialeksis.com, Aceh Timur, Minggu (25/9/2022).
Surat pernyataan bersama ini ditandatangani oleh puluhan masyarakat Gampong Alue Udep diikuti oleh aparatur gampong dan juga Tuha Peut Gampong Alue Udep.(Akh)
- Moral Kepercayaan Masyarakat Terhadap DPRK Aceh Timur Sudah Tidak Ada
- Polemik HGU di Aceh Timur, Ini Kesaksian Warga yang Tanahnya Diserobot Perusahaan
- Aliansi Masyarakat Menggugat Keadilan Minta DPRK dan Pemkab Aceh Timur Segera Bentuk Pansus
- Polemik HGU di Aceh Timur, Oyong Harap Masyarakat Sodorkan Bukti Perampasan Lahan