Beranda / Berita / Aceh / Disnak Aceh: 2.533 Ternak Dilaporkan Terinfeksi PMK, 1.459 Telah Sembuh

Disnak Aceh: 2.533 Ternak Dilaporkan Terinfeksi PMK, 1.459 Telah Sembuh

Kamis, 16 Januari 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pj Gubernur Aceh, Dr. Safrizal, ZA M. Si didampingi Kadis Pertenakan Aceh, Zalsupran melakukan Vaksinasi PMK di Gampong Emperom Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Kamis (9/1/2025). [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 2.533 ekor ternak di Provinsi Aceh dilaporkan terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dengan 94 ekor di antaranya dinyatakan mati.

Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran mengatakan, kasus PMK tersebar di lima Kabupaten/Kota di Aceh, yakni Aceh Timur, Langsa, Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bener Meriah.

"Merebaknya kembali PMK di Aceh disebabkan oleh masuknya ternak ilegal dari Thailand melalui perairan Aceh. Selain itu, kekosongan vaksinasi dan keberadaan anak sapi yang belum sempat divaksin juga menjadi faktor penyebab," jelas Zalsufran dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

Ia menambahkan, tahun lalu saat program vaksinasi sedang gencar dilakukan, sejumlah anak sapi yang masih terlalu muda belum mendapatkan vaksin, sehingga menjadi rentan terhadap penyakit.

Untuk mengatasi penyebaran PMK, Dinas Peternakan Aceh telah mengerahkan petugas vaksinasi ke lapangan. Dari total ternak yang terinfeksi, sebanyak 1.459 ekor dinyatakan sembuh setelah menjalani pengobatan dan vaksinasi. Hingga saat ini, 532 ekor ternak telah divaksinasi, dengan 1.000 dosis vaksin yang telah digunakan.

“Jika daya tahan tubuh sapi bagus dan mereka tervaksinasi, maka risiko terpapar penyakit menjadi lebih rendah,” ungkap Zalsufran.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan kandang, kesehatan ternak, dan meningkatkan biosecurity di lingkungan peternakan untuk mencegah penyebaran PMK.

Zalsufran mengimbau para peternak untuk segera melaporkan jika menemukan ternak yang terinfeksi PMK. Langkah ini diharapkan dapat mencegah penyebaran lebih luas dan meminimalkan kerugian yang dialami para peternak di Aceh. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI