Dosen dan Mahasiswa USK Lakukan Pengabdian Masyarakat
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Beragam cara dilakukan oleh Universitas Syiah Kuala (USK) untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh USK dan selalu melibatkan para dosen. Seperti yang terjadi baru-baru ini, para dosen USK melakukan pengabdian kepada masyarakat di Ruhul Hidroponik dan Ismulia Farm.
Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan kolaborasi antara Fakultas Pertanian USK dengan Jurusan Informatika, FMIPA Unsyiah di Ketuai oleh Mujiburrahmad, S.P, M.Si, dengan anggotanya Rika Husna, S.P, M.P, Kurnia Saputra, S.T, M.Sc, serta melibatkan mahasiswa dari Program Studi Manajemen Agribisnis dan prodi informatika Universitas Syiah Kuala.
Menurut Mujiburrahmad, Pengabdian Masyarakat Berbasis Produk Melalui Peningkatan Kualitas Sayur Hidroponik dan Pengembangan Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Mobile Application ini dilakukan berdasarkan adanya beberapa persoalan dan perioritas penanganan yang dihadapi Mitra seperti belum adanya pemahaman tentang konsep penggunaan media tanam dalam budidaya hidroponik dan cara penanganan hama secara alami, pengemasan produk, cara pemasaran hidroponik secara online dan professional, sistem manajemen kontrol yang menghubungkan antar supplier terkait ketersediaan produk, dan terbatasnya fasilitas produksi dan rusaknya beberapa fasilitas.
“Dulu dalam pemasaran produk hidroponik itu gampang, ada pasar murah, car free day dan sebagainya. Namun sekarang dengan adanya pandemi Covid-19 dan keterbatasan orang-orang dalam melakukan kontak langsung dengan konsumen jadi sedikit terhambat. Maka kami berinovasi melakukan sesuatu terobosan baru dengan menghadirkan aplikasi berbasis android. Jadi, ada dua aplikasi yang ditawarkan disini, pertama berbentuk aplikasi seperti market place dimana konsumen dapat membeli sayur dengan melihat dan memilih langsung pada aplikasi. Dan yang kedua aplikasi untuk supplier, dimana para pedagang produk hidroponik yang ada di banda Aceh akan saling terhubung dan bisa melihat stok yang tersedia”, jelas Mujiburrahmad.
Selanjutnya Mujiburrahmad menambahkan, selain aplikasi berbasis andoid juga dilakukan penanganan hama dan tutorial pengendalian hama menggunakan bahan organik yang ada disekitar kita. Salah satunya pemanfaatan daun nimba yang bisa menjadi pestisida nabati. Menyiapkan perangkap hama seperti yellow stick atau yellow trap yang disukai oleh hama.
“Harapannya dengan dilaksanakannya pengabdian masyarakat ini dapat memberikan pengetahuan baru kepada mahasiswa dan perusahaan mitra. Jika ada mahasiswa yang tertarik dengan hidroponik dapat bergabung dengan perusahaan mitra seperti Ismulia Farm dan Ruhul Hidroponik yang sudah memiliki suatu komoditas hidroponik. Jadi mahasiwa dapat belajar dan mengembangkan hobi, dimana kedepannya hobi tersebut juga dapat menambah pendapatan dan peluang kerja baru”, tutup Mujiburrahmad.
Pelaksanaan pengabdian masyarakat berupaya memberikan solusi dari permasalahan Mitra, dengan menawarkan perbaikan terhadap sistem budidaya dengan pelatihan budidaya hidroponik, memperbaiki kemasan produk dengan memberikan pelatihan pembuatan kemasan (packing) untuk meningkatkan penampilan dan nilai jual produk, tersedianya penambahan instalasi hidroponik dan perbaikan fasilitas yang rusak, menyediakan aplikasi pemasaran berbasis android atau mobile application, dan menyediakan aplikasi supplier berbasis android atau mobile application.
Adapun skema dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan melalui sosialisasi kegiatan, pelatihan budidaya hidroponik, pelatihan pembuatan kemasan, merancang aplikasi pemasaran berbasis mobile application, merancang aplikasi supplier berbasis mobile application, menguji aplikasi pemasaran dan supplier, perbaikan dan penambahan instalasi hidroponik, evaluasi dan pelaporan.
Juli Ismulia, SP selaku pempinan Ismulia Farm mengatakan, dengan adanya aplikasi berbasis android tersebut sangat membantu dan memberikan manfaat, dimana sebelum adanya aplikasi berbasis android ini penjualanmnya dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan konsumen. Namun setelah terjadinya covid-19 banyak event-event yang dijadikan ajang promosi mulai jarang dilakukan dan hal ini membuat pasarnya berubah. Selanjutnya dengan adanya aplikasi berbasis android ini maka dapat memberikan peluang baru yang terkoneksi dengan pelanggan atau konsumen.
“Harapannya dengan adanya aplikasi ini pengusaha hidroponik bisa tetap berada di satu wadah dan tidak terpisah, menyamakan produksi, sehingga dapat menghasilkan produk hidroponik berkualitas meskipun penjualnya berbeda-beda. Dengan demikian diharapkan pengusaha hidroponik kedepan dapat tertampung di satu aplikasi tersebut”, tutup Juli.