Dr. Ahmad Farhan Hamid: Mengenang Abu Kuta, Teladan Kesederhanaan dan Keikhlasan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn

Dr. Ahmad Farhan Hamid, MS. Foto: Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Aceh - Masyarakat Aceh kembali ditimpa duka atas berpulangnya Abu Kuta Krueng, salah satu ulama senior yang dikenal dengan kesederhanaan dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan. Tokoh yang selama ini menghindar dari konflik dan politik praktis ini meninggalkan warisan nilai kemanusiaan yang mendalam bagi generasi muda dan seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Dr. Ahmad Farhan Hamid, MS, tokoh Aceh sekaligus mantan Wakil Ketua MPR, Abu Kuta adalah sosok ulama zuhud yang hidup apa adanya.
"Beliau adalah teladan kebaikan yang luar biasa. Sejak masa menjadi santri di Dayah MUDI, beliau sudah menunjukkan sikap sederhana yang jarang kita temui. Saya pernah mendengar dari anggota keluarga saya yang sebaya dengan almarhum, bahwa ketika masih santri, beliau selalu berjalan kaki dari Dayah ke kampungnya di Kuta Krueng, meskipun jaraknya kurang dari 10 km dan harus melewati sawah, bahkan saat musim banjir sekalipun, tanpa pernah mengeluh," ujarnya.
Kisah tentang keikhlasan Abu Kuta menurut Dr Farhan Hamid tidak berhenti di situ. Masyarakat kampung pun mengenangnya sebagai sosok yang ramah dan peduli. Setiap kali dijemput untuk menghadiri berbagai aktivitas walimah seperti sunat, persiapan ibadah haji, dan lain-lain, beliau selalu hadir tanpa membedakan status ekonomi warga.
"Bahkan, bila ada warga yang datang ke rumahnya untuk menyampaikan keluh kesah mulai dari masalah keluarga yang sakit, kehilangan barang atau hewan, hingga permintaan nasehat selalu saja beliau melayani dengan penuh kerendahan hati," ungkapnya.
"Kesederhanaan dan rendah hati adalah ciri khas almarhum yang tak tergantikan. Kita semua berduka, Aceh kehilangan (lagi) tokoh panutan yang sejuk dan berhati mulia. Nilai-nilai yang beliau wariskan akan terus menjadi inspirasi, terutama di era modern ini yang semakin sibuk namun sangat membutuhkan pelajaran tentang kembali ke akar kemanusiaan," tambah Dr. Ahmad Farhan Hamid, MS.
Kepergian ulama karismatik dan jadi panutanan, kata Dr Farhan Hamid menyampaikan semakin menguatkan pesan moral yang terkandung dalam kehidupan Abu Kuta. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, kehadiran figur seperti beliau mengingatkan kita akan pentingnya hidup sederhana, saling peduli, dan menghargai setiap insan tanpa memandang status sosial.
"Warisan kebaikan dan integritas yang ditinggalkan oleh Abu Kuta akan selalu menjadi pelita bagi masyarakat Aceh dan umat Islam di seluruh nusantara," tutupnya.
Berita Populer

.jpg)