Dr Wildan MPd : Pemerintah Bantu Rancang Bisnis Plan Koperasi di Aceh
Font: Ukuran: - +
[Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Aceh bekerjasama dengan Pusat Riset Kependudukan dan Sumber Daya Manusia (PRK SDM) Universitas Syiah Kuala melaksanakan kegiatan penyusunan Rencana Bisnis bagi koperasi-koperasi terpilih di Aceh.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 24 -27 Agustus 2020 secara daring. Kondisi ini sebagai salah satu cara Dinas Koperasi untuk tetap melaksanakan kegiatan yang bersifat capacity building walaupun ditengah pandemi corona yang makin merebak di Aceh. Kegiatan ini diikuti oleh 14 koperasi yang tersebar di Banda Aceh, Aceh Besar dan Lhokseumawe.
Foto: Istimewa/Dialeksis.com
Teknis pelaksanaannya selama 4 hari para peserta belajar bersama dan menyusun rencana bisnis koperasi yang diwakilinya. Materi yang disampaikan pada kegiatan ini meliputi pemaparan tentang Business Canvas Model, pemasaran, produksi dan sumber daya manusia, juga yang paling krusial adalah aspek keuangan.
Pada saat penutupan acara Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Aceh, Bapak Dr. Wildan, M.Pd, menyampaikan bahwa beliau menaruh harapan besar kepada para peserta. Di Aceh terdapat 6500 koperasi tetapi hanya sekitar 4000 yang aktif. Namun, jumlah koperasi yang melaksanakan Rapat anggota tahunan (RAT) hanya sekitar 800 koperasi. Dari seluruh koperasi tersebut Sebagian besar dibina oleh kabupaten/kota dan hanya sekitar 70 koperasi yang dibina oleh provinsi termasuk koperasi yang diwakili oleh bapak/ibu peserta.selanjutnya beliau mengharapkan agar para peserta menggunakan ilmu yang didapatkan dari kegiatan ini diterapkan pada koperasi masing-masing, karena ilmu yang diperoleh tetapi tidak diterapkan maka akan sia-sia.
Harapan Wildan selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil mengharapkan bisa menjadi koperasi unggulan dan mampu menggerakan ekonomi. Apabila tata Kelola koperasi sudah baik maka dapat membuat rencana bisnis dengan baik karena memiliki neraca yang baik, sumber daya manusia yang baik. Apabila semua sudah baik maka peluang akan terbuka lebar, salah satunya dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
Foto: Dialeksis.com
"Namun, salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut adalah sertifikat audit dari Lembaga independent. Jika 14 koperasi yang ikut kegiatan ini berhasil mebuat rencana bisnis dengan baik dan menjalankannya maka tingkat kepercayaan diri untuk diaudit juga semakin tinggi sehingga mampu mendapatkan sertifikat audit tersebut yang merupakan syarat mendapatkan bantuan tersebut. Dengan pesan dan harapan tersebut Bapak Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Aceh menutup acara penyusunan rencana bisnis koperasi Aceh," jelasnya secara rinci.
Ia menambahkan, kegiatan ini kemudian tetap dilanjutkan dengan pendampingan bagi setiap koperasi yang aktif pada kegiatan pembelajaran daring tersebut. Pendampingan dilakukan oleh Pusat Riset Kependudukan dan Sumber Daya Manusia (PRK SDM) Universitas Syiah Kuala dari 31 Agustus 2020- 5 September 2020.