Dua Perguruan Tinggi Unsyiah dan Unair Sepakat Perkuat Tridharma
Font: Ukuran: - +
[Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala dan Universitas Airlangga sepakat memperkuat kerjasama dibidang Tridarma Perguruan Tinggi. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dan Rektor Unair, Prof. Dr. Muhammad Nasih, M.T., yang dilakukan secara virtual dari dua lokasi berbeda, Banda Aceh dan Surabaya, Selasa (6/10/2020).
Prof Nasih mengatakan, hubungan antara Unsyiah dan Unair sesungguhnya sangat erat walau berada di wilayah yang sangat jauh. Adanya kerjasama tridarma perguruan tinggi kali ini menurutnya akan semakin memperkuat hubungan tersebut.
Nasih pun berharap situasi pandemi yang tengah terjadi saat ini tidak menjadi halangan bagi Unsyiah dan Unair untuk berkolaborasi.
Foto: Istimewa
Kolaborasi yang menjadi fokus saat ini adalah implementasi kampus merdeka, merdeka belajar. Dalam implementasi kampus merdeka belajar, kolaborasi antar universitas menjadi sebuah keharusan. Seperti yang kita ketahui, tambah Nasih, implementasi merdeka belajar ini tidak bisa mengandalkan sumber daya internal kampus saja, melainkan juga sumberdaya eksternal seperti tenaga pengajar dan fasilitas di kampus mitra. Implementasi merdeka belajar akan membuat nanti mahasiswa Unair banyak menempuh pendidikan di Unsyiah
Selain itu, tambah Nasih, Unair dan Unsyiah juga akan melakukan kolaborasi program pengabdian masyarakat. Begitu juga dalam bidang penelitian. Unair dan Unsyiah perlu sesering mungkin melakukan joint research, agar masing-masing mendapat manfaat dari kerjasama ini.
“Unsyiah memiliki banyak jurnal yang bereputasi. Jurnal yang diterbitkan Unsyiah juga sering disitasi oleh dosen dan mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir, terutama bidang kedokteran”, kata Nasih.
Sementara itu, Prof Samsul sepakat dengan rencana implementasi tiga bidang tersebut, yaitu kampus merdeka, pengabdian, dan joint research.
Samsul mengatakan, Unair memiliki jasa yang besar bagi Unsyiah, Unair banyak membimbing dan mendidik tenaga pengajar Unsyiah sejak tahun 1980an. Samsul berharap mudah-mudahan kerjasama ini terus terjalin.
Kemudian, Samsul juga sangat sepakat untuk segera mengimplementasikan program kampus merdeka. Menurut Samsul, program ini dapat membuat setiap mahasiswa yang menjalaninya menjafi lebih kaya akan pengalaman belajar. Mahasiswa akan lebih paham tentang keindonesiaan. Bagaimana cara belajar di provinsi lain, bagaimana teman dan pengajar di provinsi lain. Samsul pun yakin, jika situasi pandemi ini berakhir program merdeka belajar ini akan berjalan lebih maksimal, karena mahasiswa akan mampu melihat secara langsung kondisi pembelajaran di belahan Indonesia.
Di akhir, Samsul berharap kerjasama ini bukan menjadi awal dan akhir bagi Unsyiah dan Unair untuk berkolaborasi.
Acara ini turut dihadiri oleh para wakil rektor, para dekan, serta dosen di lingkungan Unsyiah dan Unair [*].