Dua Siswi SMAN 1 Takengon Sabet Medali Emas di Ajang KIWIE Korsel
Font: Ukuran: - +
Nazwa Mutia dan Naysilla Putri Rizqhita, siswi kelas 12 SMAN Takengon, Aceh Tengah yang menyabet medali emas (Gold Prize) pada Pameran Penemuan Perempuan Internasional Korea atau Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE) yang diselenggarakan oleh Korea Women Inventors Association (KWIA). [Foto: Humas Disdik Aceh]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Nazwa Mutia dan Naysilla Putri Rizqhita adalah siswi kelas 12 SMAN Takengon, Aceh Tengah. Keduanya menorehkan prestasi setelah meraih medali emas (Gold Prize) pada Pameran Penemuan Perempuan Internasional Korea atau Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE) yang diselenggarakan oleh Korea Women Inventors Association (KWIA).
Keduanya meneliti dan menuliskan penelitian mereka dalam laporan berjudul The use of empan powder as the natural preservative in fish atau Pemanfaatan bubuk empan sebagai pengawet alami pada ikan. Tulisan ini diperlombakan pada kategori Other Invention and new Practical Product. Dalam meneliti, dua siswi ini dibimbing oleh Hellyda Fitri, S.Pd.
Kepala SMAN 1 Takengon, Konadi Lingga, M.Pd menuturkan, event KIWIE merupakan event kompetisi inovasi dan invensi secara Internasional. Event ini diselenggarakan secara hybrid yaitu online dan offline yang berlangsung sejak 20 sampai dengan 22 juli 2023 di Korea International Exhibition Center (KINTEX), Hall 4 ,Seoul, Korea Selatan.
Tahun ini, katanya, event KIWIE diikuti oleh 18 negara di dunia dengan jumlah peserta sebanyak 354 penemuan yang terdiri dari 152 penemuan dari Korea Selatan dan 199 penemuan dari negara lain.
“Alhamdulillah, kami sangat bangga dengan prestasi ini. Terima kasih kami ucapkan atas dukungan semua pihak, terutama dukungan dari Kepala Dinas Pendidikan Aceh,” kata Konadi, Kamis (24/8/2023).
Keikutsertaan mereka, kata Konadi, setelah melewati seleksi penyelenggara even ini di tingkat nasional, yakni Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA). Mereka dalam mempublikasikan, menyeleksi, dan merekomendasikan perwakilan dari Indonesia ke ajang tersebut.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM, mengatakan keberhasilan kedua siswa itu adalah kontribusi besar guru yang menggembleng anak-anak itu dan mempersiapkan mereka berlaga di hingga ke kancah internasional.
“Sekali lagi kita buktikan bahwa anak Aceh adalah anak-anak yang berdaya saing tinggi. Terima kasih atas prestasi ini, kami bangga,” kata Alhudri. [DPA]