kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Dugaan Permainan di Balik Paket Proyek Pasar Rakyat Terutung Payung

Dugaan Permainan di Balik Paket Proyek Pasar Rakyat Terutung Payung

Selasa, 06 Oktober 2020 22:45 WIB

Font: Ukuran: - +

[Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Diduga terjadi permainan di balik paket proyek pasar rakyat Terutung Payung Aceh Tenggara yang diikuti oleh para pengusaha melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Aceh Tenggara.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat Kebijakan Publik, Dr Nasrul Zaman kepada Dialeksis.com, Selasa (6/10/2020).

Ia mengaku menerima beberapa pengaduan para pengusaha yang berasal dari Medan, Banda Aceh dan Kutacane yang mengikuti lelang tersebut di LPSE Aceh Tenggara.

Nasrul berujar, ketika hendak mengupload penawaran pada Jum'at dan Sabtu, 2-3 Oktober 2020, situs tersebut mati total, namun pada Minggu dan Senin terbuka sebentar kemudian mati lagi.

Hal kemudian juga terjadi kembali pada Selasa, 6 oktober 2020. Situs baru terbuka pada pukul 10.00 WIB, kemudian tertutup kembali pada pukul 11.12 WIB.

"Menurut para pengusaha, mereka juga sudah mengadukan hal ini pada pengelola situs LPSE dan mengirimkan surat keberatan. Namun karena situsnya off maka surat tersebut hanya bisa dikirimkan ke nomor WhatsApp pengelola LPSE-nya," jelas Nasrul Zaman.

Pengamat Kebijakan Publik itu melanjutkan, cara-cara seperti di atas diduga bentuk permainan panitia lelang dan sering dialami oleh para pengusaha ketika ikut mengupload penawaran, di situs LPSE. 

"Saya berharap panitia lelang berjiwa besar dengan membuka dan menambah masa waktu penawaran selama 2-3 hari lagi, sehingga pengusaha-pengusaha tersebut memiliki waktu untuk mengajukan penawaran masing-masing," ungkapnya. 

Nasrul melanjutkan, sebenarnya hal ini bisa termasuk perbuatan tidak terpuji dan masuk pada ranah hukum pidana, sehingga penegak hukum bisa mulai masuk meneliti dan mengusut pola kerja dalam kasus tersebut untuk menjadi pelajaran bagi siapapun kelak.

"Saya berharap Bupati Raidin tidak membiarkan hal ini karena bertentangan dengan janji politik masa kampanye dahulu yg bercinta cita mewujudkan pemerintah yg clean and good governance," pungkas Nasrul Zaman.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda