Duka Mendalam di Cot Girek, BFLF LSM'ACUT Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran
Font: Ukuran: - +
BFLF Cabang Lhokseumawe dan Aceh Utara (LSM'ACUT) bersama masyarakat luas berhasil mengumpulkan bantuan kemanusiaan untuk disumbangkanbagi korbank ebakaran yang menghanguskan rumah di Dusun Alue Mane, Gampong Bantan, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara. [Foto: dok untuk Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Kebakaran yang menghanguskan rumah di Dusun Alue Mane, Gampong Bantan, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, pada Jumat 9 Agustus 2025 kemarin meninggalkan luka mendalam. Peristiwa tragis ini merenggut nyawa tiga anak-anak dari keluarga Ajiwandi.
Sebagai bentuk kepedulian, BFLF Cabang Lhokseumawe dan Aceh Utara (LSM'ACUT) bersama masyarakat luas berhasil mengumpulkan bantuan kemanusiaan. Donasi tersebut digunakan untuk membeli pakaian layak pakai untuk anak-anak dan dewasa, perlengkapan rumah tangga, serta memberikan santunan uang tunai kepada keluarga korban.
“Dalam kunjungan tersebut, kami bertemu dengan kedua orang tua yang tengah berduka. Bapak Ajiwandi, yang saat kejadian sedang berada di Malaysia, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan,” ujar Ketua BFLF LSM’ACUT Mutia dalam keterangannya, Minggu (11/8/2024).
Mutia menjelaskan bahwa rumah berkonstruksi kayu milik Ajiwandi yang berada di Desa Bantan, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara terbakar saat istrinya bersama empat anaknya tersebut sedang tertidur pulas.
Beruntung, Fitriani (30) istri korban yang tidur di ruang tamu bersama putri bungsunya, Kayla yang masih berusia tiga tahun, berhasil menyelamatkan dirinya dan putri bungsunya.
Namun, saat ingin menyelamatkan tiga anaknya yang lain, api sudah menguasai seluruh bagian rumah sehingga menyebabkan tiga anaknya terpanggang.
Ketiganya adalah Nadila Mahira (12), kemudian dua adiknya yang kembar, Muhammad Balqia (9) dan Muhammad Balqi (9).
“Dalam kunjungan ini, kami memberikan bantuan layak pakai dan santunan uang kepada korban yang terdampak peristiwa kebakaran,” sebutnya.
Kata Mutia, bantuan tersebut merupakan sikap spontanitas yang ditunjukkan oleh masyarakat dan BFLF terhadap kesusahan korban kebakaran, apalagi kebakaran ini sampai memakai korban jiwa tiga orang anak sekaligus.
“Dalam kunjungan ini kami bertemu langsung dengan kedua orang tua ketiga korban kebakaran yang meninggal, kita sempat mendengar cerita dari sang Ayah yang saat terjadi kebakaran sedang berada di Malaysia, ayah korban sebelum kejadian sudah seminggu gelisah, apa - apa yang mau dilakukan seperti tidak semangat, ternyata terjawab dengan kepergian buah hatinya yang sekaligus 3 orang, tetapi kedua orang tua mengaku ikhlas menerima cobaan hidup kehilangan rumah dan 3 orang anaknya,” ujar Mutia menceritakan.
Mutia menyampaikan kekaguman pihaknya atas keikhlasan kedua orang tua korban. Meski kehilangan tiga anak sekaligus, mereka tetap tegar dan menerima cobaan ini dengan lapang dada.
“Semoga anak-anak mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya. [*]