ESDM Sinyalir Harga Listrik Naik, Yapka: Kebijakan Yang Tidak Tepat!
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Aceh (Yapka), Fahmiwati. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sinyal bahwa tarif listrik akan naik dalam waktu dekat. Hal ini untuk menghemat kompensasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp7 triliun-Rp16 triliun.
"Penyesuaian atau pengurangan penggunaan BBM dan tekanan APBN di sektor ketenagalistrikan, dalam jangka pendek rencana penerapan tariff adjustment 2022 ini untuk bisa dilakukan penghematan kompensasi Rp7-Rp16 triliun," ungkap Arifin dalam Rapat Dengar Pendapatan (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4).
Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Aceh (Yapka), Fahmiwati mengatakan, kebijakan tersebut tidak tepat disaat masyarakat tengah menghadapi kenaikan harga pangan, BBM dan lainnya.
“Inikan bulan ramadan, semua harga pangan naik, BBM juga naik kemarin, jadi jika listrik ini naik juga merupakan satu kebijakan yang tidak tepat dan merugikan masyarakat,” sebutnya kepada Dialeksis.com, Jumat (15/4/2022).
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini harusnya ada sebuah kebijakan yang Pro-Rakyat. “Ini juga ada diberi BLT, namun BLT itu hanya sekejap saja, tidak memberikan efek besar untuk masyarakat, kebijakan yang dimaksud harus bisa mengcover kebutuhan masyarakat, misalnya, harga listrik itu tetap stabil pada harganya,” sebutnya.
“Jikapun naik, maka harus ada antisipasi dulu, jangan merugikan masyarakat, saat ini ekonomi kita masih corat-marit, karena itu harus ” kata Fahmiwati Ketua Yapka. [ftr]