kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / FDKP Minta Polisi Tertibkan Penambangan Ilegal di Krueng Bate Iliek

FDKP Minta Polisi Tertibkan Penambangan Ilegal di Krueng Bate Iliek

Selasa, 30 Juli 2019 21:37 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Umum Forum DAS Krueng Peusangan, Suhaimi Hamid  mengatakan beroperasinya tambang yang diduga illegal di Krueng Bate Iliek telah menyebabkan kondisi air sungai keruh dan tercemar dengan bahan berbahaya. [foto: ist]

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Ketua Umum Forum DAS Krueng Peusangan, Suhaimi Hamid meminta polisi untuk menertibakan penambangan illegal yang terjadi di Krueng Bate Iliek.

"Berdasarkan data yang kami miliki, penambangan di Krueng Bate Iliek diduga beroperasi secara illegal, Polisi harus menertibkan, karena ativitas penambangan tesebut telah meresahkan masyarakat di Kecamatan Samalanga," kata Ketua Umum FDKP, Suhaimi Hamid, pada Selasa (30/7/2019) kepada Dialeksis.com

Kata Suhaimi, beroperasinya tambang yang diduga illegal di Krueng Bate Iliek telah menyebabkan kondisi air sungai keruh dan tercemar dengan bahan berbahaya, kata dia, air sungai Bate Iliek merupakan sumber air bagi ribuan masyarakat yang berada di hilir Krueng Bate Iliek.

"Pemerintah Bireuen juga harus bertindak, Krueng Bate Iliek salah satu icon wisata alam, bila airnya keruh, bagaimana keberlansungan tempat wisata yang paling diminati wisatawan lokal itu, jika wisata Bate Iliek harus tutup, berapa jumlah orang yang kehilangan pekerjaan," ucap Suhaimi Hamid.

Berdasarkan data yang diperoleh FDKP, kata Suhaimi, di Krueng Bate Iliek hanya ada satu izin tambang, namun yang bersangkutan tidak melakukan aktivitas saat ini.

"Jadi, dugaan kita, sejumlah penambangan yang beroperasi sekarang ini adalah illegal, salah satu yang beroperasi saat ini sangat dekat dengan bendungan, ancamannya adalah bendungan jatuh dan saluran irigasi terganggu," sebut Suhaimi.

Suhaimi juga berharap, semua pihak sadar akan ancaman yang terjadi, Suhaimi mengingatkan, jangan sampai bencana terjadi, baru semua pihak berlomba-lomba membantu warga yang terkena bencana.

"Sumber air Krueng Bate Iliek juga dimanfaatkan ribuan santri di beberapa dayah di Samalanga, kami juga mendapatkan informasi dari Waled Nurzahri, banyak santri gatal-gatal selah mandi di Sungai Bate Iliek dalam dua hari ini," kata Suhaimi menjelaskan.

Suhaimi menduga, penyebab santri gata-gatal terjadi karena adanya pencemaran bahan kimia berbahaya yang ditumpahkan kedalam sungai oleh pelaku tambang ilegal.

"Maka untuk memastikan itu kita minta pemerintah untuk mengambil sampel air sungai untuk di uji laboratarium, agar kita mengetahui jenis bahan kimia yang mencemari Sungai Bate Iliek hingga mengakibatkan santri gatal-gatal," pungkas Suhaimi Hamid. (Faj)


Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda