FJL Aceh Wisudakan Lima Siswa Sekolah Jurnalis Lingkungan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
FJL Aceh wisudakan lima siswa sekolah jurnalis lingkungan. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh wisudakan lima orang peserta sekolah jurnalis Minggu (11/12/2022).
Acara tersebut digelar di sela-sela kegiatan kemah Jurnalistik pada 9-11 Desember 2022 di kawasan Konservasi Penyu Aroen Meubanja, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya.
Peserta wisuda merupakan mereka yang telah mengikuti serangkaian kelas jurnalistik berbasis lingkungan sejak bulan Februari hingga Desember tahun 2022.
Koordinator Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh, Zulkarnaini Masry mengatakan bahwa para peserta yang di wisuda hari ini telah dibekali ilmu jurnalistik lingkungan yang cukup mumpuni sehingga diharapkan dapat menjadi aktor kampanye isu konservasi di kalangan anak muda.
"Anak muda sekarang harus menjadi corong konservasi dan isu-isu lingkungan saat ini," ujar Zoelmasry -sapaan akrab Zulkarnaini.
Zoelmasry menambahkan para peserta kerap kali dilibatkan dalam berbagai kegiatan FJL dan sering diterjunkan langsung ke lapangan untuk meliput berbagai persoalan lingkungan yang ada di Aceh.
"Sebelumnya ada sepuluh orang peserta kelas jurnalis, namun hanya lima yang bisa bertahan hingga di wisuda," ujar Zoelmasry.
Kelimanya juga telah menyelesaikan proses magang selama tiga bulan di beberapa media lokal Aceh seperti Digdata.id, Bithe.co, AJNN.net, Dialeksis.com dan Lensakita.com. Bahkan juga sudah mulai bekerja di medianya masing-masing.
"Semoga mereka konsisten terlibat dan aktif memberitakan isu konservasi dan lingkungan ini," harap Zoelmasry.
Wisudawan Sekolah Jurnalis Lingkungan, Haris Al Qausar mengatakan bahwa selama ini dirinya sangat beruntung bisa belajar ilmu jurnalistik dengan para ahlinya dan mendapatkan banyak pengalaman liputan tentang isu-isu lingkungan.
"Walaupun saya tidak berlatarbelakang lingkungan, namun setelah mengikuti sekolah jurnalistik lingkungan ini saya dapat membuat karya jurnalistik yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan," ujar Haris.
Haris berharap agar kedepannya semakin banyak lembaga seperti FJL yang menyediakan ruang kepada anak muda untuk ikut aktif mengkampanyekan isu konservasi dan lingkungan yang ada di Aceh.
"Karena semakin banyak anak muda yang terlibat dengan isu lingkungan maka semakin banyak juga pewaris bumi ini," tutup Haris. [NH]