FKPT Aceh: Penguatan Pemahaman Wawasan Kebangsaan Membentengi Kampus dari Radikalisme
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh), Dr. Mukhlisuddin Ilyas, M. Pd dalam kata sambutannya, di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu (14/12/2022). [Foto: Dialeksis/Naufal Habibi]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mengadakan dialog kebangsaan bersama civitas akademika di gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Rabu (14/12/2022).
Hadir dalam kegiatan dialog kebangsaan tersebut Komjen Pol DR Boy Rafli Amar,MH (Kepala BNPT RI), Mayjen TNI Nisan Setiadi, S.E. (Deputi 1 BNPT RI ), Kombes Astuti Idris (Kabag Hukum Masyarakat BNPT RI),Kombes M Salim Siregar (Dirbimas Polda Aceh), Prof Dr Marwan (Rektor USK), Prof Dr Yusni Sabi (Mantan Kepala FKPT Aceh), Dr. Mukhlisuddin Ilyas, M. Pd (Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh), Kolonel Inf Catur Budi Andrijianto, S.Sos., MH (Kabag Duk Ops Binda Aceh), Dr Diana Yulianti Sulaeman ( Dosen HI UNPAD),Letkol Inf Andi Bagus Dian Arika (Dandim 0101 KBA).
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh), Dr. Mukhlisuddin Ilyas, M. Pd mengatakan penguatan pemahaman kepada Civitas Academica tentang ideologi radikal terorisme penting dilakukan karena saat ini banyak menyasar kampus.
Menurut Mukhlisuddin Ilyas, penguatan wawasan kebangsaan Civitas Academica untuk membentengi kampus dan sekitarnya dari pengaruh radikalisme.
"Meningkatnya motivasi Civitas Academica menjadi agen perdamaian dengan mengutamakan ideologi yang lembut,mengeliminasi yang keras," kata Muklisuddin Ilyas dalam kata sambutannya, di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu (14/12/2022).
Muklisuddin Ilyas menambahkan dialog ini bertujuan sebagai ruang bertukar pikiran antara pemangku kepentingan untuk mempersempit ruang gerak kelompok radikal terorisme yang ingin menyalahgunakan kampus dan sekitarnya.
Selain itu, tambahnya, dalam upaya untuk memahami dinamika yang berkembang dalam pencegahan terorisme di kalangan Civitas Academica.
"Tumbuhnya kesadaran Civitas Academica menjadikan kampus sebagai episentrum damai, perekat bangsa di tengah masyarakat yang majemuk, dalam bingkai NKRI," kata Muklisuddin Ilyas.
Dirinya juga berharap pencegahan terorisme pada masyarakat dapat berjalan dengan baik agar masyarakat bisa menjalani kehidupan yang aman, nyaman dan tenteram.
"peran Civitas Academica untuk menjaga kampus dan sekitarnya dari pengaruh ideologi radikal dan kelompok terorisme sangat penting. Apalagi dalam pengarus-utamaan (mainstreaming) ideologi yang damai dan harmoni dengan nilai-nilai kebangsaan di kampus," pungkasnya. [NH]