kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Gamers Banda Aceh Ini Akui Banyak Sisi Negatif Dari Game Online

Gamers Banda Aceh Ini Akui Banyak Sisi Negatif Dari Game Online

Jum`at, 21 Juni 2019 08:01 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejumlah gamers mengapresiasi fatwa MPU Aceh yang mengharamkan game PUPG dan game online sejenisnya. Menurut pecinta game online ini, hal tersebut dapat membawa banyak nilai positif bagi mereka.

"Meunyo na awak inong, tuwoe awak inong na game nyan (kalau ada istri, lupa istri kalau ada game itu-red). Bagi kami tidak masalah bang, bahkan senang," ujar Fardi (20 th) perantauan asal Tapaktuan saat diwawancara Dialeksis.com, Kamis, (20/6/2019).

Ia mengatakan, sebenarnya banyak sisi negatif yang ia rasakan selama bermain game online. Fardi menyebutkan banyak waktu yang menjadi sia-sia dan tidak bermanfaat.

"Harus di akui, banyak sisi negatifnya bang, kadang sholat pun tinggal gara-gara game online," kata dia. 

Pun demikian, ia mengaku selama bermain game online, dirinya memperoleh banyak teman dari berbagai pelosok daerah.

"Kami dapat banyak kawan dari keberadaan game online itu. Ntah dari mana-mana bang," imbuh Fardi saat ditemui di salah satu warkop di pinggiran Kota Banda Aceh.

Atas fatwa haram game PUPG dan game online sejenisnya oleh MPU Aceh, ia turut senang. Paling tidak, tambahnya, aturan itu akan membuat efek negatif kecanduan bermain game menjadi hilang.

"Ya senang lah bang, paling tidak waktu tidak terbuang percuma," sebutnya.



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda