Koordinator GeRAK, Askalani [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Lembaga swadaya masyarakat Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh menyebutkan, program Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh hanya sebatas seremonial saja.

Koordinator GeRAK, Askalani mengatakan, persoalan program UKM tersebut, tidak hanya sebatas ucapan semu saja, karena di beberapa kebijakan strategis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Aceh, tidak ada satu pun relevansi secara mekanisme linier yang menguntungkan UKM.

“Hanya sebatas pada ucapan seremonial, bahkan secara impelementasi juga tidak dilakukan secara general. Kalau melihat secara mendalam, berapa peresentase anggaran yang dipakai Pemerintah Aceh untuk membantu masyarakat terdampak, hanya 00,4 persen saja dari total APBA,” ujar Askalani kepada dialeksis.com, Selasa (13/7/2021).

Askalani menambahkan, belum lagi melihat angka-angka yang diberikan pada kegiatan, hanya sebatas seremonial, sebagai contoh, ada pengembangan untuk koperasi dan UKM, yang dilakukan hanya pelatihan.

Maka indikatornya hanya pelaksana pelatihan, sementera waktu implementasi seperti kebutuhan modal, untuk akses pasar dan jaringan, tidak dilakukan dilakukan. Sehingga sejak awal pandemi hingga saat sekarang ini Pemerintah Aceh tidak konsisten dengan ucapan.

“Kalau mau konsisten misalnya begini, kalau memang ingin membantu koperasi dan UKM, hanrusnya berani dong mengalokasikan anggaran beberapa ratus miliar untuk membantu itu,” tutur Askalani.