Gerakan Mahasiswa dan Pemuda NKRI Serukan Pilkada Damai di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Gerakan Mahasiswa dan Pemuda NKRI memberikan seruan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) damai di Aceh di Tugu Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (15/8/2024). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gerakan Mahasiswa dan Pemuda NKRI memberikan seruan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) damai di Aceh.
Seruan itu dilakukan di Tugu Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (15/8/2024).
Koordinator Lapangan, Marisi Saputra mengatakan bahwa memasuki tahun 2024, Indonesia kembali dihadapkan pada salah satu momentum besar dalam sistem demokrasinya, yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Di tengah hiruk-pikuk persiapan Pilkada yang menyeluruh, pihaknya menyuarakan sikap tegas dan jelas terkait pentingnya menjaga kondusivitas selama proses demokrasi ini berlangsung, khususnya di Aceh.
"Pilkada bukan sekadar ajang pemilihan pemimpin daerah, melainkan sebuah pesta demokrasi rakyat Indonesia," kata Marisi Saputra kepada Dialeksis.com.
Menurutnya, Pilkada adalah refleksi dari kematangan dan kedewasaan demokrasi di Indonesia, di mana suara rakyat menjadi penentu arah masa depan daerah dan bangsa ini.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa di balik perayaan demokrasi ini, ada ancaman dari pihak-pihak yang berusaha menunggangi Pilkada untuk kepentingan politik tertentu, terutama di wilayah Aceh.
"Pilkada merupakan pesta demokrasi rakyat Indonesia, di mana tahun ini Pilkada akan dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Namun kita harus waspada, karena banyak kepentingan politik yang akan memanfaatkan momen Pilkada ini, khususnya di Aceh, untuk kepentingan tertentu yang dapat mengganggu jalannya proses demokrasi ini," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Marisi juga menyampaikan beberapa poin penting sebagai sikap dan ajakan dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda NKRI dalam menghadapi Pilkada serentak 2024 ini.
Pertama, Marisi mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh untuk bersatu dan bergandengan tangan dalam menjaga situasi yang kondusif.
Ia menekankan bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci utama untuk memastikan bahwa Pilkada berjalan dengan damai dan lancar, tanpa gangguan dari pihak-pihak yang berusaha mengacaukan suasana.
Kedua, Marisi menyampaikan dukungan penuh kepada aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dalam menindak tegas siapapun yang mencoba mengganggu keamanan dan ketertiban selama Pilkada berlangsung.
Menurutnya, Polri memiliki peran vital dalam memastikan bahwa setiap gangguan keamanan dapat diatasi dengan cepat dan tepat, sehingga suasana tetap kondusif.
Ketiga, Gerakan Mahasiswa dan Pemuda NKRI juga mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak dalam situasi yang aman dan damai.
Menurut Marisi, suksesnya Pilkada serentak bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan penyelenggara pemilu, tetapi juga tanggung jawab setiap warga negara yang menginginkan masa depan yang lebih baik bagi daerahnya.
Selain itu, dalam semangat memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 pada 17 Agustus 2024, Gerakan Mahasiswa dan Pemuda NKRI menyerukan kepada seluruh masyarakat Aceh untuk merayakannya dengan semangat juang yang tinggi menuju Indonesia yang lebih maju.
Marisi mengingatkan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh para pejuang harus dijaga dengan baik, termasuk dengan menjaga perdamaian dan ketertiban selama Pilkada berlangsung.
Marisi Saputra juga menekankan pentingnya menjaga Aceh agar tetap dalam kondisi yang baik, damai, dan tentram. Ia berharap bahwa Pilkada serentak 2024 ini tidak memicu konflik antar masyarakat Aceh, melainkan menjadi ajang untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di Bumi Serambi Mekkah.
"Kita harus menjaga Aceh tetap damai dan tentram. Mari kita dukung Pilkada serentak agar Aceh tetap kondusif dan tidak terjadi konflik di antara sesama masyarakat Aceh," pungkasnya. [nh]