Pemuda Nagan Raya, Aqil Ulil Aufa [Foto: akh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Nagan Raya memandang penting Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular agar tercipta Orang Nagan Sehat Tanpa Asap Rokok (Onstar).

Komitmen dan upaya serius ini terimplementasikan dalam penerapan Kawasan Tanpa Rokok di tujuh area sebagaimana tercantum dalam Qanun Nagan Raya Nomor 3 Tahun 2015 tentang KTR melalui gerakan Onstar.

Pemuda Nagan Raya, Aqil Ulil Aufa mengapresiasi penuh gerakan Onstar tersebut. Ia berharap adanya sinergitas para stakeholder, pemuka agama, para pemuda dan ketokohan lainnya untuk bersama-sama menjalankan prinsip Onstar agar Nagan Raya menjadi kawasan yang lebih baik.

Menilai masih banyaknya perokok di daerahnya, Aqil menyarankan sosialisasi anti rokok dengan sosialisasi yang bersifat edukatif.

Kalau pun penindakannya mesti harus diberi sanksi, kata Aqil, sanksi yang berlaku harus lah sanksi yang tidak memberatkan para warga.

"Mungkin dengan disuruh si pelanggar untuk mengedukasi ke rekan-rekan lainnya bahwa ada beberapa tempat khusus yang dilarang merokok. Lebih mirip kayak sanksi kalau kedapatan pakai pakaian tak sesuai Syariat Islam sama orang Satpol PP-WH," ujar Aqil kepada Dialeksis.com, Selasa (6/7/2021).

Sebagai cendekiawan muda, Aqil juga berharap agar proses sosialisasi KTR yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya tak sebatas hanya mengeluarkan edaran, pasang spanduk, flyer dan segala macamnya.

Melainkan juga, lanjut Aqil, dengan cara-cara yang lebih trendy atau memanfaatkan gaya baru dari new media.

"Kepada dinas terkait, besar harapan saya agar program Onstar ini dibuat lebih trendy. Mungkin dengan menggunakan platform media digital sebagai strategi dalam melawan pelanggar ngeyel yang berkutat kalau dia nggak tahu aturan. Atau bisa saja diajak para content creator yang ada di Nagan sebagai pelopor anti rokok," pungkas Aqil. [akh]