Germas Pemangkasan Kakao, Distanbun Aceh Harap Produktivitas Kakao Meningkat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP ikut dalam pemangkasan kakao dalam kegiatan Gerakan Massal (Germas) di Gampong Alue Dua, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, Selasa 8 Maret 2022. [Foto: Dokumen Distanbun Aceh]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Kakao merupakan salah satu dari 5 komoditi unggulan yang ada di Provinsi Aceh. Hal ini menjadikan kakao sebagai komoditi utama Distanbun Aceh di bidang perbenihan, produksi dan perlindungan perkebunan (P3BUN).
Tahun 2022, bidang perbenihan, produksi dan perlindungan perkebunan (P3BUN) Distanbun Aceh melaksanaan kegiatan Gerakan Massal (Germas) Pemangkasan Kakao yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kakao terutama di petani di Aceh.
Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah, MP mengatakan saat ini produktivitas kakao di Aceh tergolong rendah, disebabkan masih banyak petani kakao yang mengelola perkebunan kakao secara tradisional dan belum sesuai dengan Good Agriculture Pratice (GAP) atau budidaya tanaman kakao yang baik.
Menurutnya, pengetahuan petani saat ini masih kurang tentang pengelolaan tanaman kakao yang tepat dan terpadu.
"Dengan adanya kegiatan ini para petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas dari hasil kakao dengan pemangkasan," kata Cut Huzaimah kepada Dialeksis.com, Kamis (13/10/2022).
Secara nasional, lanjut Cut Huzaimah, produktivitas kakao saat ini sudah mencapai 900 kg/ha per tahun. Sementara di Aceh produktivitasnya baru mencapai 720 kg/ hektar per tahun.
"Luas areal lahan kakao di Provinsi Aceh mencapai 97.185 hektar dengan produksi 40.724 ton/tahun biji kakao," ungkapnya.
“Kegiatan itu sebagai pemberi semangat bagi petani, khususnya petani kakao untuk lebih aktif dan mau melakukan pemangkasan tanaman guna peningkatan produktivitas kakao,” ujarnya.
Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP ikut dalam pemangkasan kakao di Pidie Jaya. [Foto: Dokumen Distanbun Aceh]Lanjutnya, dia menambahkan kegiatan pemangkasan kakao diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi petani Kakao terutama dalam melakukan pemangkasan secara berkala sehingga mendapatkan hasil yang nyata.
"Tujuan pemangkasan tidak hanya mampu meningkatkan produksi, tetapi juga mampu mengkondisikan kebun lebih steril, karena cahaya matahari yang masuk tercukupi," ujarnya lagi.
Pasalnya, katanya, kakao sangat rentan dengan kelembaban yang tinggi, sehingga munculnya jamur dan juga hama penyakit lainnya.
"Dengan masuknya sinar matahari yang cukup, kebun yang bersih dan tanaman yang terpangkas sesuai dengan standar teknis akan memberikan produksi yang maksimal,” pungkasnya. [ADV]