kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / GM Angkasa Pura Aceh: Kita Tunduk Keputusan Kemenhub

GM Angkasa Pura Aceh: Kita Tunduk Keputusan Kemenhub

Sabtu, 28 Maret 2020 16:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Melalui surat bertanggal 27 Maret 2020, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali meminta kepada Menteri Perhubungan RI melalui Dirjen Perhubungan Udara agar Bandara Sultan Iskandar Muda ditutup untuk sementara waktu. Permintaan itu sendiri didasari pada situasi semakin meluasnya wabah virus Covid-19 di Aceh.

Menanggapi hal tersebut, Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Aceh, Indra Gunawan menjelaskan aktifitas buka tutup bandara dan aktifitas penerbangan merupakan kewenangan Kementrian Perhubungan melalui Dirjen Penerbangan Udara. 

"Kami sudah sampaikan ke Pak Bupati, prinsipnya kami mengikuti hasil evaluasi yang akan dikeluarkan Kementrian Perhubungan. Kan Pak Bupati sudah menyurati Dirjen Penerbangan Udara," ujar Indra kepada Dialeksis.com, Sabtu, (28/3/2020).

Lebih lanjut Indra menyebutkan belum mengetahui berapa lama waktu evaluasi yang dimaksud.

"Saya belum tahu berapa lama evaluasinya, kita ikut aja hasil keputusannya," ujar dia.

Berdasarkan pengamatannya di lapangan, dia mengungkapkan aktifitas penerbangan di Bandara SIM secara signifikan telah berkurang. Salah satu penyebabnya menurut Indra adalah banyaknya penerbangan internasional yang sudah tidak beroperasi lagi.

"Sebenarnya saat ini kalau kita lihat di bandara sudah minimum operasi ya. Penerbangan dan pergerakan pesawat sudah berkurang, penerbangan internasional sudah tutup, sudah tidak beroperasi.Saat ini kita masih melayani penerbangan domestik, aja dari Kualanamu dan Jakarta. Itu pun sudah terbatas. Kondisi normalnya itu ada 28 gerakan take off dan landing, sementara saat ini hanya 10 gerakan. Jadi sudah minimum sekali," beber Indra.

Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan Bandara SIM, pihaknya mengaku telah mengambil beberapa langkah proteksi, diantaranya melakukan cek suhu tubuh penumpang dengan Thermo Scanner dan pengisian sebuah daftar yang akan memuat riwayat perjalanan si penumpang.

"Semua yang masuk kita cek riwayat perjalanannya. Semua penumpang wajib mengisi itu, kemudian diserahkan kepada petugas di kedatangan.

Pihak bandara juga menerapkan pola sosial distancing, menjaga jarak antrian termasuk tempat duduk dan lainnya pada beberapa titik kita berikan hand sanitizer dan tempat cuci tangan," jelas Indra. (Im)0

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda