GNTI Aceh Minta Pemerintah Percepat Selesaikan Proyek Waduk Keureuto
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zulkarnaini
Muhammad Saladin Akbar, Ketua Gerakan Tani dan Nelayan (GNTI) Aceh
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Muhammad Saladin Akbar, Ketua Gerakan Tani dan Nelayan (GNTI) Aceh mengatakan, perlu dipercepat penyelesaian proyek Strategis Nasional (PSN) yang tengah berjalan di Aceh Utara, khususnya pembangunan Waduk Keureuto, dan di Kabupaten Pidie, yakni waduk Rukoh.
Menurut Saladin, proyek-proyek ini harus diselesaikan tepat waktu, dengan target rampung akhir tahun 2023. Proyek waduk Keureuto ini penting dalam rangka menggerakkan sektor pertanian dan perikanan di wilayah Aceh.
Hal itu disampaikan dalam diskusi bertajuk “Mendorong Percepatan Penyelesaian Proyek Strategis Nasional Guna Menjaga Ketahanan Pangan di Aceh,” digelar oleh lembaga Aceh Resource dan Development.
“Kami berharap bahwa proyek-proyek tersebut dapat segera diselesaikan dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Proyek-proyek ini sangat penting untuk meningkatkan ketersediaan air, irigasi, dan produktivitas pertanian di Aceh,” kata Muhammad Saladin Akbar.
"Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan di Aceh Utara dan Pidie, proyek-proyek ini harus dipercepat. Waduk Keureuto dan waduk Rukoh akan membuka peluang baru dalam mengoptimalkan hasil pertanian dan perikanan, serta mengatasi masalah kekeringan yang sering melanda daerah ini," tegas Saladin.
Dia juga menyampaikan beberapa keluhan dan harapan yang dirasakan langsung oleh para petani di Aceh. Petani di Aceh masih menghadapi serangkaian kesulitan yang signifikan. Salah satunya adalah masalah banjir yang sering kali merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
Saladin mengungkapkan petani adalah tulang punggung perekonomian di Aceh, dan untuk itu, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan perhatian khusus kepada masalah-masalah ini.
"Petani adalah garda terdepan dalam memastikan ketahanan pangan negara ini. Untuk itu, mereka membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah dalam bentuk infrastruktur yang memadai dan solusi terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi sehari-hari," ujar Saladin.